AKSEN 27 | LAST MISSION

903 85 5
                                    

Hiii, makasih yang udah tetep lanjut baca, sebelumnya...

Kalau berkenan bisa follow instagram aku @wpzakisept dan @zakisept untuk editan seputar AKSEN jangan malu tag aku aja ke instagram itu, guys <3

Menurut kalian, Mira lebih baik untuk siapa? Aksen atau Wira?

happy reading...

 Misi kesembilan ini, lo harus jadi muka tembok atau batu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Misi kesembilan ini, lo harus jadi muka tembok atau batu. Apapun itu, yang penting lo harus tahan untuk gak peduli sama Kak Aksen. Karena kalau ini berhasil, dia sendiri yang akan datang dan minta perhatian lo.

"Oke, Mira. Tahan, jangan sampai lo kasih perhatian apapun ke dia."

Cewek itu mulai melewati gerbang sekolah sekaligus tempat parkir. Tempat di mana Aksen beserta ketiga kawannya baru saja sampai. Mira terus melangkah, seolah-olah tak menyadari bahwa ada Aksen di sini. Perempuan itu melengos begitu saja, padahal Aksen baru melepas helm dan tatapannya menangkap sosok Mira.

Mira sudah pergi dari pandangan Aksen. Cewek itu terus berjalan memasuki koridor sekolah. Aksen terpaku di samping motornya. Kenapa Mira seperti tadi? Apa dia memang sengaja gak samperin gue? Mungkin dia memang gak lihat?

"Cie, cie!! Kangen, ya, disamperin sama upik abu lo?" tukas Gavin membuat Aksen sadar dari lamunannya. Cowok itu kembali memasang wajah cuek dan meletakkan helm di kaca spion motor.

"Gak jelas!" timpal Aksen melenggang pergi meninggalkan Gavin dan Alfa yang terkekeh kecil. Mereka bisa menangkap ekspresi wajah Aksen yang merah.

"WAJAH LO MERAH, SEN!" teriak Alfa menambahkan suasana gaduh. Masih pagi, loh, udah berisik aja, kan, mereka. Deon yang baru turun dari motornya, langsung melenggang pergi melewati Alfa dan Gavin. Namun, cekalan tangan Alfa membuat Deon menoleh dengan wajah datar.

"Lo setuju, kan, kalau si Aksen beneran jatuh cinta? Ya, gak, Yon?" tanya Alfa membuat Deon memutar bola mata jengah.

"Terserah lo, Al!" tukas Deon mencampakkan tangan Alfa begitu saja dan meninggalkan mereka berdua. Gavin mengelus dadanya, sabar.

"Astagfirullah, punya temen gini banget, sabar, orang ganteng disayang Tuhan."

"Emang lo ganteng?" ejek Alfa lantas menjulurkan lidahnya dan berlari menyusul Deon juga Aksen yang sudah masuk ke kewasan kelas X.

"SIALAN SI BABI!" teriak Gavin menimpali ucapan Alfa dengan kesal. Mereka sudah seperti kucing dan tikus, saja. Selalu gak pernah mau akur.

Langkah kaki Mira semakin cepat menghindari Aksen. Bagaimanapun juga, ia harus bisa terlihat tegar dengan tanpa cowok itu. Tidak! Pertahannya tidak boleh runtuh hanya karena Aksen saat ini berhasil mencekal tangannya dan menghentikan langkahnya dengan cepat. Mira terkejut, lantas menoleh ke belakang.

"Lo kenapa?"

Sebutir pertanyaan itu meluncur dari mulut Aksen. Cowok itu terlihat seperti serius bahwa Mira kenapa-napa. Sebuah pesan tadi malam, membuat dirinya gelisah.

AKSENWhere stories live. Discover now