AKSEN 45 | TWO BOYS

351 40 5
                                    

Kurang 5 chapter menuju ending 🆘❗❗

SIAP KALIAN SEMUA??

mau tau dong kesan pesan kalian baca sejauh ini??

Chapter ini Masih belum mengungkap pelaku, tapi berhasil buat hati gonjang ganjing 😭🙈🤍

follow @zakisept Dan @wpzakisept di Instagram untuk more info💙

follow @zakisept Dan @wpzakisept di Instagram untuk more info💙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aksen mengangguk mantap. "Siap, Tante. Saya akan jaga Mira seharian ini."

"Apa-apaan? Gak. Aku gak perlu dijaga-jaga kayak gitu. Biarin aku bebas sendiri, Ma. Jangan percaya sama Kak Aksen. Ngapain ke sini, sih?"

Mira berjalan gontai turun dari tangga lantai dua dengan tatapan sinis saat mendengar Mama menyetujui ucapan Aksen. Ia memakai sepatunya dengan cepat sembari berdiri.

"Mira, jangan begitu. Aksen bukan seperti yang kamu pikir. Dia selama ini-"

"Selama ini dia yang celakain aku, Ma. Mama paham, gak? Aku udah gak percaya sama Kak Aksen. Aku berangkat dulu, Ma," pamit Mira sembari dengan cepat mencium punggung tangan Riska membuat wanita tua itu terdiam.

Mendapati Mira yang sudah keluar rumah lebih cepat darinya, Aksen dengan segera salim dengan Riska untuk menghampiri Mira. "Hei," panggil Aksen lantang.

"Mira, bukan hei. Memang aku gak punya nama?" sindirnya makin pedas dengan melangkahkan kaki lebar-lebar.

"Mira tunggu sebentar." Aksen meraih pergelangan tangan Mira dengan cepat, menghentikan gadis itu untuk melangkah. Ia dipaksa berbalik badan, dengan rambut yang terkibas ke kanan membuat cewek itu makin cantik saja pagi ini.

Damn it! Where is the georgous angel from? "Apa lagi?!"

Aksen menyadarkan pikirannya dengan segera. "Berangkat ke sekolah bareng gue."

Mira mendengkus kesal. "Memangnya kakak itu orang tu-ehh..."

"Gue gak suka ditolak," ucapnya dengan nada dingin dan penuh penekanan seolah-olah Mira adalah miliknya dan harus mau melakukan ini itu. Ucapan Mira tertelan begitu tangannya ditarik Aksen secara lembut dan tubuhnya yang mungil di angkat untuk naik ke atas motor besar Aksen.

"Kakak! Apaan, sih?! Kenapa pakai acara angkat aku segala? Malu, tahu!!"

Mira merapikan seragamnya, karena Aksen memperlakukan Mira seperti anak kecil saja. Gadis itu juga mencebikkan bibir kesal kali ini. Perlakuan Aksen semena-mena padanya. Pemuda itu hanya mengulas senyum samar sebelum akhirnya memakaikan helm.

"Kan gue udah bilang, gue gak suka ditolak, Asmirandah."

Hati Mira berdesir ngilu kali ini. Di satu sisi, ia berdesir karena ucapan Aksen membuat ia seolah-olah merasa dihargai. Di sisi lain, ia masih nyeri mengingat betapa kasarnya Aksen waktu lalu.

AKSENWhere stories live. Discover now