AKSEN 43 | HIPOTESIS

386 37 2
                                    

teruntuk yang sudah membaca, jngan lupa tinggalkan jejak kalian berupa vote dan komenn sangat mendukung penulis 🫡❤️

Untuk itu, siapkan kesabaran yang mendalam, chapter ini bakal dibuat oleng dengan kebenaran 🫠🫠🫠

Untuk itu, siapkan kesabaran yang mendalam, chapter ini bakal dibuat oleng dengan kebenaran 🫠🫠🫠

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mira menghela napas kesal. Sedari tadi ia memandang ke sekeliling ruangan kelas, namun tak mendapatkan tanda-tanda Sasikirana Maharani ada di manapun bangku kelas. Padahal, cewek itu harusnya duduk di meja belakangnya. Tapi, kosong. Dia tak ada.

"Cari siapa?" tanya Rima menghentikan kegiatan menulisnya saat sadar, teman sebangkunya, Asmirandah, kebingungan seperti mencari seseorang.

Mira menoleh ke arah Rima dengan tatapan panik. "Sasi ke mana? Lo tahu di mana?"

Rima hanya mengedikkan bahunya tak tahu. "Mungkin di swimming pool. Latihan renang mungkin. Hobi dia, kan, cuma itu."

Ah, apa benar? Mana mungkin Sasi bolos di jam pelajaran Geografi seperti ini? Pasti akan rugi banyak. Memang, tak bisa jika berenang nanti selepas pulang sekolah?

"Baik anak-anak, jam pembelajaran kita cukup sampai sini. Ada yang ditanyakan?"

"Tidak, Bu!" jawab semua anak XI IPS 2 cukup nyaring. "Baiklah, sampai jumpa di pertemuan berikutnya," tutup guru Geografi itu sembari melangkah keluar kelas yang langsung diikuti siswa lain berbaur keluar.

Mira masih terpaku di tempatnya duduk. Pikirannya mengembara. Masih berusaha mencari Sasi, namun yang dicari tak ada di kelas ini. Tumben sekali. Biasanya tak pernah seperti ini. Sasi selalu taat waktu.

"Gue ke perpustakaan dulu, ya. Lo gak mau ikut, kan?" tanya Mira pada Rima yang hendak beranjak berdiri. Cewek itu hanya mengangguk penuh yakin.

"Udah tahu, gue selalu males kalau ke tempat buku begono. Udah lo duluan aja sono. Gue juga ada piket hari ini."

Mira melambaikan tangannya sekilas, sebelum akhirnya hilang di belokan pintu kelas. Ia berjalan perlahan dengan sorot mata yang mengedarkan pandang menyapu seluruh antero sekolah SMA Ganesha. Tetap tidak ada tanda-tanda Sasi.

Baru saja hendak melangkah lagi lebih cepat menuju taman belakang, di mana kolam renang ada di bagian barat gedung B, tangan Mira ditarik secara paksa dan cepat oleh seseorang membuat tubuh mungilnya belum siap.

"Eh, siapa, nih?" tanya Mira memberontak saat seorang pemuda mengajaknya berlari dan memutar arah dari kediaman Mira tadi. Hal itu sukses membuat beberapa pasang mata mengarah ke mereka berdua.

"Ih, mesra banget, tahu, Kak Aksen gandengan segala. Perfect couple banget, ya."

Dahi Mira bergelombang. Penuh tanda tanya tadi, beralih menjadi sebuah keterkejutan. Ternyata, punggung tegap ini adalah Aksen. Ia sempat memberontak saat sadar.

AKSENWhere stories live. Discover now