Lanjutan Penulisan Kata

27 5 0
                                    

KATA DEPAN, PARTIKEL, SINGKATAN DAN AKRONIM, ANGKA DAN BILANGAN, KATA GANTI, KATA SANDANG.

Oleh : SekarKnsh12

~~~

F. Kata Depan

Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh:
• Di mana dia sekarang?
• Mari kita berangkat ke kantor.
• Ia berasal dari Pulau Penyengat.

G. Partikel

1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
• Bacalah buku itu baik-baik!
• Apakah yang tersirat dalam surat itu?
• Apatah guna galau merana?

2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Contoh:
• Jika kita hendak pulang tengah malam pun, kendaraan masih tersedia.
• Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah berkunjung ke rumahku.

Catatan: Partikel pun yang merupakan unsur kata penghubung ditulis serangkai. Contoh:
• Meskipun sibuk, dia dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.
• Adapun penyebab kemacetan itu belum diketahui.

3. Partikel per yang berarti 'demi', 'tiap', atau 'mulai' ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh:
• Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu.
• Harga kain itu Rp50.000,00 per meter.

H. Singkatan dan Akronim

1. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu.
Contoh:
• A.H. Nasution = Abdul Haris Nasution
• H. Hamid = Haji Hamid
• M.B.A. = Master of Business Administration
• M.Hum. = Magister Humaniora

✨a. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Contoh:
NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia.
KUHP = Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
✨b. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Contoh:
PT = Perseroan Terbatas
MAN = Madrasah Aliah Negeri
NIP = Nomor Induk Pegawai

3. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.
Contoh:
dst. = dan seterusnya.
sda. = sama dengan di atas.
ybs. = yang bersangkutan.
dkk. = dan kawan-kawan.

4. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-menyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik.
Contoh:
d.a. = dengan alamat.
u.b. = untuk beliau.
u.p. = untuk perhatian.

5. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik.
Contoh:
Cu = kuprum.
cm = sentimeter.
kVA = kilovolt-ampere.

6. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Contoh:
BIG = Badan Informasi Geospasial.
BIN = Badan Intelijen Negara.
LIPI = Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

7. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
Contoh:
Mabbim = Majelis Bahasa Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia
Suramadu = Surabaya Madura

8. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.
Contoh:
rapim = rapat pimpinan
rudal = peluru kendali
tilang = bukti pelanggaran

I. Angka dan Bilangan

1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali jika dipakai secara berurutan seperti dalam perincian.
Contoh:
• Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
• Di antara 72 anggota yang hadir, 52 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 5 orang abstain.

2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Contoh:
• Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.
• Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.

Catatan: Penulisan berikut dihindari:
• 50 siswa teladan mendapat beasiswa dari pemerintah daerah.
• 3 pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.

3. Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah.
Contoh:
• Panitia mengundang 250 orang peserta.
• Di lemari itu tersimpan 25 naskah kuno.

4. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.
Contoh:
• Dia mendapatkan bantuan 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya.
• Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.

5. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, isi, dan waktu serta (b) nilai uang.
Contoh:  2 tahun 6 bulan 5 hari dan Rp5.000,00

6. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
Contoh:
• Jalan Tanah Abang I No. 15 atau
Jalan Tanah Abang I/15
• Hotel Mahameru, Kamar 169

7. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Contoh:
• Bab X, Pasal 5, halaman 252
• Surah Yasin: 9
• Markus 16: 15—16

8. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.

a. Bilangan Utuh:
• dua belas (12)
• tiga puluh (30)

b. Bilangan Pecahan:
• setengah atau seperdua (1/2)
• tiga dua-pertiga (3 2/3)
• satu persen (1%)
• satu permil (1‰)

9. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
• abad XX
• abad ke-20
• abad kedua puluh
• Perang Dunia II
• Perang Dunia Ke-2
• Perang Dunia Kedua

10. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara berikut.
• lima lembar uang 1.000-an (lima lembar uang seribuan)
• tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan)

11. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
Contoh:

• Setiap orang yang menyebarkan atau mengedarkan rupiah tiruan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2), dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

12. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf dilakukan seperti berikut.
•Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50 (sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen).
• Bukti pembelian barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) ke atas harus dilampirkan pada laporan pertanggungjawaban.

13. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan huruf.

Misalnya:

•Kelapadua
• Kotonanampek
• Rajaampat
• Simpanglima
• Tigaraksa

J. Kata Ganti

Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan -ku, -mu, dan -nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
• Rumah itu telah kujual.
• Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
• Rumahnya sedang diperbaiki.

K. Kata Sandang

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh:
• Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik.
• Harimau itu marah sekali kepada sang Kancil.
• Dalam cerita itu si Buta berhasil menolong kekasihnya.

Catatan: Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang merupakan unsur nama Tuhan. Contoh: kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta.

Kumpulan Materi Gen 1حيث تعيش القصص. اكتشف الآن