#4

31.3K 1.5K 20
                                    

Suara ketukan terdengar pelan membuat seorang gadis yang tengah tertidur pulas sedikit terusik namun tak sampai membuatnya membuka mata.

Arzaf tersenyum sekilas saat melihat istrinya yang sedang tertidur dengan damai. Kakinya dengan pelan melangkah mendekat kemudian berandak naik ke atas tempat tidur. Ia mengambil posisi tidur di samping clara, tangannya ia gunakan untuk memeluk pinggang istrinya,mencium dalam aroma tubuh clara yang terasa menenangkan baginya.

"Jangan sedih lagi" bisiknya kemudian ikut terlelap bersama clara.

***

Sudah seminggu lebih sejak kematian ibu clara, kini ia sudah mulai bisa mengikhlaskan kepergian ibunya,meskipun terkadang ia masih teringat akan kenangan dari ibunya tersebut.

Mila, sahabatnya juga sudah tau mengenai meninggalnya ibu clara.

Clara duduk di kursi kerjanya seraya melihat layar komputer dengan raut wajah seriusnya. Ia sedikit meregangkan ototnya yang terasa kaku. Ia melirik jam dinding yang sudah menunjukkan jam makan siang.

Senyuman tercetak di wajah cantiknya "mil makan kuy" ajaknya pada mila yang masih berkutat dengan beberapa lembar kertas di tangannya.

"Duluan aja deh ra, gua masih ada kerja nih" balasnya tanpa mengalihkan pandangan dari berkas berkas di tangannya.

"Makan dulu ih, ntar lu sakit" bujuk clara.

"Gak, dah biasa gua mah" clara mengehembuskan nafas lesu.

"Terus gua makan ama siapa dong?"

Mila mengalihkan pandangannya ke seluruh ruangan hingga matanya menangkap sebuah objek yang di rasa cocok "ah! Sama si reno aja sono"

"Jahat deh lu" clara memonyongkan bibirnya kesal.

"Jahat gimana?" Tanya mila.

"Jahat lah! Lu tega biarin gua makan sendirian"

"Nah kan gua nyuruh lu makan ama si reno, lagian tuh anak juga keknya lagi free"

Belum sempat clara menjawab suara mila sudah mendahuluinya.

"RENO!! NIH DI AJAKIN CLARA MAKAN MAU GAK LU!" teriak mila berhasil membuat clara geram dengan tingkahnya.

"Udah sono, jangan ganggu gua" mila sedikit mendorong clara agar menjauh dari dirinya.

Akhirnya clara terpaksa pergi dengan reno. Entah hanya perasaan saja atau memang benar banyak pasang mata yang tertuju kepada mereka berdua.

Clara sedikit menyenggol lengan reno "eh, lu ngrasa banyak yang liatin kita gak sih?"

"Iya, tapi di bikin cuek aja ra" laki-laki itu tersenyum ramah ke arah clara.

"Tapi risih cuy"

"Udah sih santai aja, toh mereka bebas mo liat apaan kan?" Clara manggut manggut menyetujui perkataan reno barusan.

"Udah sampe nih, lu cari tempat duduk biar gua yang pesen, lu mau apa?" Lanjut reno.

"Gua nasi goreng aja deh" reno mengangguk kemudia pergi memesan makanan untuk mereka berdua.

Clara menopang dagunya sambil menunggu makanannya datang, ia sekarang duduk di salah satu bangku yang berada di ujung, karena memang hanya tersisa di sana saja yang kosong.

Fokusnya teralihkan saat sebuah pesan masuk ke ponselnya. Ia melirik sekilas ke arah ponsel yang ia letakkan di atas meja,nama arzaf tertera di sana. Ia membuka dan membacanya sekilas.

Arzaf:

Kak nanti aku pulang malem, kakak gak usah nungguin.

BERONDONG POLOSKU  [END]Where stories live. Discover now