#5

31.3K 1.3K 9
                                    

"HEH! BOCIL CEPETAN!! LAMA BANGET SIH LU?!" Clara terus terusan berteriak di depan kamar mandi,ia lelah menunggu arzaf yang tengah mandi dari tadi belum selesai juga.

"Bentar kak" balas laki-laki itu dari dalam.

"Lu ngapain sih di dalam, macem-macem lu yak di dalem?"

"Masih berak kak, perut arzaf mules banget dari tadi"

"Cepetan dong! Gua telat nih!" Clara terus mengedor pintu menimbulkan bunyi yang cukup berisik.

"Kakak masuk aja, sumpah perut arzaf mules banget" laki-laki itu menjawab dengan suara pelan.

"Gila lu? Ya kali gua masuk!" Balas clara.

"Closet ama kamar mandinya ada pembatas kaca,jadi gak bakal kecium kok kak dari kamar mandi" Clara mendelik mendengar jawaban dari arzaf barusan, ia tidak menyangka jika arzaf akan mengatakan seperti itu.

"Ogah! Kesempatan lu yak mau liat badan gua kan? Udah cepetan gua mau mandi elah"  berbeda dengan clara yang sibuk berteriak- teriak di luar, arzaf,laki-laki itu masih sibuk dengan perutnya yang tak kunjung hilang rasa sakitnya.

"Enggak kak,masuk aja gak papa! Dari pada kakak telat, arzaf janji gak akan ngintip sumpah"

Clara nampak berfikir, jika dia tidak masuk sekarang dia akan telat tapi jika dia masuk arzaf bisa saja macam-macam dengannya bagaimana pun arzaf tetap lah laki-laki normal.

Cukup lama clara bergelut dengan fikirannya,akhirnya ia memutuskan untuk masuk dan mandi,soal arzaf ia akan mengancam remaja itu.

Gadis itu memegang knop pintu dan memutarnya.

"Gak di kunci?" Batin clara.

Pemandangan pertama yang clara lihat saat memasuki kamar mandi adalah arzaf yang tengah duduk di closet dengan tangannya yang terus memegangi perutnya ah,jangan lupakan raut wajahnya yang seperti menahan sakit.

"Awas lu kalo ngintipin gua" arzaf hanya mengangguk kemudian ia menutup matanya membuat clara tersenyum tipis.

Dengan cepat clara menuntaskan aktivitas mandinya mengingat ia sudah terlambat, clara tak ingin mendapat skor dari atasannya itu.

Saat hendak memakai handuk, clara melihat arzaf yang tengah berdiri dari closet,matanya terbuka lebar saat pandangannya dan arzaf bertemu.

Tak ada ekspresi apa pun di wajah arzaf,hanya pandangan datar yang tertuju padanya. Namun justru hal itu cukup membuat jantung clara berdegum kencang sampai-sampai ia lupa jika tubuhnya masih belum terbalut oleh apa pun.

Arzaf beranjak keluar kamar mandi dengan tangan yang masih setia berada di perutnya.

Sedangkan clara, gadis itu berusaha untuk menenagkan jantungnya yang seakan ingin melompat dari tubuhnya.

o0o

"Gak usah masuk sekolah dulu" laki-laki itu menoleh menatap clara yang sibuk memasukkan beberapa barang ke dalam tas kerjanya.

"Arzaf gak papa" jawabnya singkat.

"Minum obat lu" ucap clara, sejujurnya ia masih merasa canggung dengan arzaf, ia ingin marah,tapi ia urungkan karena clara rasa arzaf mempunyai hak atas dirinya.

"Udah" clara sedikit mengangkat alisnya bingung,tidak biasanya laki-laki ini menjawab dengan singkat seperti ini, apa dia melakukan kesalahan?

Clara mengangkat bahu cuek, ia tidak ingin terlalu jauh mengurusi kehidupan arzaf "gua berangkat dulu, mungkin nanti gua pulang agak maleman, lu makan di luar aja" setelah mengatakan hal itu clara pergi dari kamarnya menyisakan arzaf yang masih berdiri di depan cermin dengan pandangan lurus ke depan.
.
.
.

BERONDONG POLOSKU  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang