24

20.4K 1.1K 67
                                    

Hai ;)

Jangan lupa buat vote,comment dan follow akun aku ya:)

Terimakasih,Arigato,Gomawo,Thanks,
Kop khun kha, xie xie :)

Selamat membaca...

___________________________________


"woi!" Arzaf terpelonjat akibat tingkah latifa. Laki-laki itu sedang menatap garang pada latifa yang justru malah terkekeh di depannya.

"Latifa...!" Geram arzaf.

"Kalau arzaf kena penyakit jantung gimana?" Lanjutnya sebal.

"Sorry sorry zaf, lagian lu sih masih pagi juga udah tidur aja" latifa mengambil duduk di samping arzaf lalu menaikkan kedua kakinya di meja. Saat ini kelas masih sangat sepi jadi mereka cukup santai.

"Ngantuk aku"

"Semalam gak tidur apa gimana lu, kok tumben jam segini ngantuk?" Arzaf menggeleng pelan seraya menatap sendu pada temannya itu.

"Tidur,tapi cuman sebentar doang" balasnya.

"Kok bisa? Luka lu masih sakit?" Tanya latifa sedikit khawatir yang di balas gelengan dari arzaf.

"Enggak kok, papa udah mulai nyuruh aku buat ngurus anak cabang perusahaan jadinya sibuk banget kemarin"

Latifa menurunkan kakinya dari meja lalu menghadap pada arzaf.

"Nah terus usaha lu gimana?" Arzaf memang memiliki usaha cafe di dekat sekolahnya dengan penghasilan yang lumayan untuk menafkahi clara.

Dan beberapa hari yang lalu papanya meminta dirinya untuk menghandle salah satu anak cabang miliknya yang pastinya tidak bisa arzaf tolak.

"Di handle sama ridwan, aku cuman perlu mantau dari jauh" ridwan adalah salah satu karyawan kepercayaan arzaf yang sudah bekerja padanya sejak awal di bukanya cafe.

Latifa hanya mengangguk-anggukan kepalanya mendengar jawaban arzaf, temannya yang satu itu memang sangat menganggumkan di matanya.

"Ya udah lu tidur lagi gih, mumpung masih sepi" arzaf menurut, ia kembali melengkupkan kepalanya di sela" lekukan tangannya lalu kembali menutup matanya.

"Lucu" batinnya lalu tersenyum.

***
"Zaf lu serius gak mau ikut tanding? Hadiahnya lumayan loh" ujar latifa seraya merangkul bahu arzaf.

Arzaf mengangguk yakin "iya, kali ini aku mau nonton aja, biar kamu yang menang kali ini" jawab arzaf jujur.

Raut wajah latifa seketika berubah datar, menatap arzaf yang tengah terkekeh di sampingnya.

"Sialan,mentang-mentang gua selalu kalah sama lu"

"Eh arzaf udah ada niat baik loh,mau kasih lu kesempatan buat menang, jangan gitu sama arzaf dong" protes rio tak setuju dengan latifa, remaja itu langsung menarik tangan arzaf agar mendekat pada dirinya.

"Lu berdua berantem mulu deh, jodoh keknya" celetuk reyhart membuat semua anggota inti itu menatap cengo pada dirinya.

"Njir ngegay jadinya" balas zean di akhiri dengan kekehan.

"Ogah banget gua, kalaupun gua ngegay pasti juga pilih-pilih kali, ya kali sama modelan gelandangan gini" balas latifa seraya melirik sinis pada rio.

"Lu pikir gua mau ngegay ama lu!" Ujar rio ngegas.

BERONDONG POLOSKU  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang