20

20.6K 1.1K 49
                                    

Terkadang seseorang rela melakukan hal bodoh demi membuat orang yang dia sayang bahagia,hingga tanpa sadar hal tersebut justru menyakiti perasaannya sendiri.

_eyan_

___________________________________

"Kak!" Teriak arzaf dari berangkar,ia ingin pergi menyusul namun liandra menahannya dirinya.

"Kamu mau kemana? Kamu masih sakit loh" liandra menahan kedua bahu arzaf sekuat tenaganya.

Sebenarnya ia penasaran dengan sosok perempuan yang sedari tadi ada di ruangan arzaf. Perempuan itu sangat asing baginya, latifa bilang jika dia adalah kakak sepupu arzaf, tapi mereka tidak terlihat seperti itu.

"Lepasin dra" arzaf menyentak tangan liandra lalu melepas selang infus yang tertancap di tangannya. Jujur saja ia merasa takut sekarang,sangat.

Baru bergerak tiga langkah,namun perutnya terasa sangat sakit,bahkan sakitnya melebihi kemarin. Arzaf mengerang,tangannya mencengkram perutnya yang kembali mengeluarkan darah.

"Zaf!" Pekik liandra, gadis itu menghampiri tubuh arzaf yang sudah terduduk di lantai dengan darah yang merembes di bajunya.

"Udah aku bilang jangan banyak bergerak, aku panggilin dokter dulu"

Liandra menekan tombol di samping berangkar lalu membantu arzaf untuk berdiri.

Tak lama seorang dokter datang dengan sedikit tergopoh,sepertinya dokter itu baru saja melayani pasien yang cukup serius terlihat dari dahinya yang masih di penuhi dengan keringat.

"Tolong periksa teman saya dokter" pinta liandra saat melihat sosok dokter di ambang pintu.

Dokter itu mengangguk lalu mulai menjalankan tugasnya.

"Lukanya kembali berdarah tapi syukurlah tidak ada hal yang serius, mohon untuk tidak terlalu banyak bergerak dulu nak" ucap dokter tersebut setelah memeriksa keadaan luka arzaf dan memastikan bahwa semuanya baik - baik saja.

Liandra menghembuskan nafas lega, lalu berterima kasih pada dokter.

"Kalo begitu saya pamit permisi dulu" pamit dokter itu lalu beranjak dari sana.

Arzaf menatap liandra tajam lalu mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.

Melihat tatapan tajam yang di layangkan untuk dirinya membuat liandra merasa tak suka.

"Kamu marah sama aku?" Tanyanya.

"Pikir sendiri" jawab arzaf ketus. Ia mencari nomor seseorang yang sedari tadi mengusik fikirannya.

~nomor yang anda tuju...

"Shit!" Arzaf terus menghubungi clara namun gadis itu sama sekali tak menjawabnya, hal itu membuatnya semakin kalang kabut,ia takut jika terjadi sesuatu pada clara.

"Kamu marah karena aku cium?" Tanya liandra,meskipun ia merasa sedikit takut sekarang karena arzaf terlihat berbeda dari biasanya.

Arzaf bedecak marah "kamu pikir pantas mencium orang tanpa izin seperti itu hah?!" Ucap arzaf dengan nada tinggi lebih pantas jika di bilang membentak.

"Kenapa kamu semarah ini zaf?"

"Tentu aja aku marah dra,kamu cium aku tanpa izin,lihat! Kamu bikin orang jadi salah faham!" Liandra terkejut,matanya memanas menahan tangis. Ia beru pertama kali melihat arzaf semarah ini,setahunya arzaf bukanlah tipe orang yang pemarah. Takut? Tentu saja ia takut sekarang,Liandra seakan melihat sosok lain dari diri arzaf,laki-laki yang menjadi cinta pertamanya.

BERONDONG POLOSKU  [END]Where stories live. Discover now