💑Undangan💑

31 13 0
                                    

[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]

<Happy reading>

💑

Di kelas 12 Ips 1, di saat Bu Sesil sedang menerangkan pelajaran, pak Wahyu tiba-tiba masuk ke kelas dan memotong ucapan Bu Sesil. Pak Wahyu berjalan ke arah Bu Sesil dan membisikkan sesuatu yang membuat guru perempuan itu mengangguk.

"Mohon perhatiannya anak-anak." Pak Wahyu menepuk tangannya dua kali untuk mencuri perhatian semua murid di sana.

"Saya mendapatkan informasi, bahwa Kampus Merah Putih akan mengundang sekolah kita untuk ikut acara seminar di sana."

Belum Pak Wahyu menjelaskan semuanya, mereka semua langsung bersorak senang. Mendengar nama kampus itu, mereka semua langsung membayangkan akan bertemu dengan kakak-kakak ganteng di sana.

"Eits jangan senang dulu. Kita tidak diundang semuanya. Yakali satu sekolah. Nanti yang ada dikira mau demo, hahaha."

Krik ... krik!

"Ha-ha-ha."

Di detik selanjutnya, mereka semua langsung tertawa. Walaupun telat dan ... terpaksa.

"Sudah-sudah. Sekarang bapak minta untuk perwakilan dari kelas ini 10 orang."

Semuanya berlomba-lomba mengangkat tangannya. Mereka tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk bertemu dengan kakak-kakak idamannya.

"Pak, saya mau tanya."

Di saat semuanya mengangkat tangan untuk mengajukan diri, berbeda dengan Fia yang mengangkat tangannya untuk bertanya.

"Kelas lain juga ikut gak, Pak?"

"Ya, semuanya. Khusus untuk kelas 12."

Dalam hati Fia bersorak senang. Karena dengan begitu, Dio juga pasti ikut. Itu pun kalau dipilih.

***

"Demi apa kita bakal ke Kampus Merah Putih?! Aaa gak sabar buat ketemu Reno."

Rora yang berjalan di samping Manda mendengkus sebal. Reno, Reno, Reno, dan Reno! Semua orang langsung membicarakan Reno setelah pak Wahyu mengumumkan kalau sekolah mereka akan diundang ke Kampus Merah Putih.

"Bisa diem gak? Gak usah berlebihan deh."

"Yeuhh enak lo mah, Ra bisa ketemu Reno setiap hari. Gue, kan pengen bangett ketemu Reno."

"Kenapa si, kalian semua gitu banget sama Reno? Aneh gue. Cowok fakboi kek dia malah disukain banyak orang."

Rora tak habis pikir dengan pikiran teman-teman sekolahnya. Kalau mereka tau bagaimana sifat asli Reno yang suka ganti-ganti cewek, apa mereka masih mau mendambakan seorang Reno?

"Apa karena Reno ganteng? Ya ampun! Ganteng aja gak cukup, Man kalo sering gonta-ganti cewek. Nih ya, gue saranin, mending lo pindah haluan deh, daripada sakit hati nanti."

***

Bangunan besar berdiri kokoh di depan jalan dengan plang besar bertuliskan 'Kampus Merah Putih' dengan warna khas kampus itu. Warna merah yang digradasikan dengan warna putih.

Salah satu kampus yang terkenal karena mahasiswa-mahasiswa di sana ganteng-ganteng. Tapi bukan berarti penghuni di sana semuanya laki-laki, perempuan juga ada.

Di antara bisingnya suara-suara mesin kendaraan, terdengar suara deru motor yang berasal dari motor sport berwarna hitam yang memekakkan para pejalan kaki dan juga para pengendara lainnya. Begitu pun dengan semua orang saat motor itu memasuki lapangan Kampus Merah Putih.

Setelah menarik perhatian orang-orang dan memarkirkan motor di tempatnya, Reno, sang pengendara itu melepas helmnya yang membuat rambut hitam lebatnya berantakan. Namun tak membuat ketampanannya berkurang sedikit pun.

Reno merapihkan rambut dengan jari-jari tangannya sambil melihat ke kaca spion.

"Woy Reno!"

Tiba-tiba seorang laki-laki memanggilnya dengan berteriak. Reno mengedarkan pandangannya mencari suara itu. Saat matanya berhenti pada seseorang yang mengangkat tangannya tinggi-tinggi, Reno langsung menjentikan jarinya dan menghampiri orang tersebut.

"Apa kabar braderrr?"

Reno langsung melakukan tos ala-ala dengan Tri, orang yang memanggil Reno tadi. Iya namanya Tri. Kalau nama lengkapnya, Trisakti. Makanya laki-laki itu lebih suka dipanggil dengan Tri.

"Anjir, itu motor baru lu lagi, No?!"

"Yoi. Gimana?" balas Reno dengan nada sombong sambil menyugar rambutnya.

"Gila! Keren-keren!"

Selain memiliki wajah tampan, Reno juga tajir. Bisa dihitung, Reno memiliki 5 motor sport dengan warna yang berbeda-beda. Maka dari itu, Reno sering ganti-ganti motor saat pergi ke kampusnya. Ternyata Reno tak hanya ganti-ganti cewek, motor juga iya.

"Reno! Lu dipanggil pak Ardi tuh buat bicarain acara besok!"

Reno mengacungkan jempolnya setelah Iden, teman seangkatannya memberikan informasi padanya.

***

Pulang sekolah, Fia bilang ke Dio kalau dia akan pulang bersama Cia naik bus umum. Rencananya, Fia akan main ke rumah Cia. Awalnya Dio menawarkan untuk mengantar pakai mobilnya, namun Fia menolak. Katanya, ini semua biar urusan perempuan aja.

Saat ini, Fia dan Cia sedang berada di depan gerbang sekolah.

"Eh, Fia? Cia? Belum pulang?"

Sahutan dari seseorang membuat mereka berdua kompak menoleh bersamaan.

"Eh, Keira? Belum nih. Lo sendiri?" Cia yang membalas. Fia hanya diam saja.

"Lagi nunggu Roy ngambil motor di parkiran," kata Keira sambil menunjuk ke belakang.

Cia hanya mengangguk ringan. Fia menyentuh lengan Cia untuk memberi kode. Syukurnya Cia mengerti maksud Fia.

"Kalo gitu kita duluan, ya, Ra."

Cia melambaikan tangannya lalu pergi karena tangannya sudah ditarik pelan lebih dulu oleh Fia.

💑

<Tbc>

<Tbc>

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Salam,Daww🌸Jumat, 08 Oktober 2021

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Salam,
Daww🌸
Jumat, 08 Oktober 2021

The Couple✔Where stories live. Discover now