💑Punya adik?💑

30 13 0
                                    

[UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!]

<Happy reading>

💑

Setelah berjam-jam berada di ruangan ber-AC itu, acara pun telah selesai. Semuanya sudah membubarkan diri untuk kembali ke sekolahnya masing-masing. Namun, ada juga yang masih berswafoto di depan spanduk sebagai dokumentasi. Termasuk SMA Pertiwi.

"Ra, ayo dong kenalin Reno ke kita."

"Iya, Ra please .... Janji kok cuma kenalan sama minta foto."

Teman-teman sekelas Rora terus mendesak Rora agar gadis itu memperkenalkan mereka semua pada sepupunya. Sebenarnya Rora malas untuk melakukannnya, tapi tidak enak juga jika harus menolak permintaan teman-temannnya.

"Yaudah. Tapi janji, ya jangan macem-macem. Cuma kenalan sama foto doang?"

Mereka semua kompak mengangguk.

***

"Mau langsung ke bis aja apa gimana?" tanya Cia saat mereka berdua keluar dari toilet. Fia tampak berpikir, sesaat kemudian, Fia mengangguk. Lalu mereka berdua bergegas pergi keluar dari kampus.

Tadi setelah mereka berswafoto, Fia meminta Cia untuk menemaninya ke toilet. Setelah bertanya pada panitia di sana untuk menunjukkan letak toilet, mereka berdua pun langsung pergi ke sana.

***

Fia mengerjapkan matanya ketika mendengar sesuatu yang berisik dan mengganggu tidurnya. Fia melirik jam di atas nakas yang menunjukkan pukul 11 malam. Fia terbangun. Mengucek-ngucek matanya ketika telinganya mendengar suara seperti orang muntah-muntah.

Fia menurunkan kakinya dan beranjak keluar kamar. Suara muntah-muntah itu terdengar dari arah kamar orangtuanya.

Saat ingin masuk ke sana, Fia melihat papinya yang keluar dari sana dengan terburu-buru.

"Papi!" Fia memanggil.

Adijaya sontak menghentikan langkahnya dan menoleh pada Fia.

"Fia, itu kamu bantu mami dulu!" ucapnya dengan terburu-buru. Setelah itu kembali melanjutkan langkahnya yang sedikit berlari.

Fia mengerutkan keningnya tidak mengerti. Bertanya-tanya. Maksudnya apa?

Hoeekk!

Fia mengalihkan pandangannya ketika mendengar suara itu lagi. Tanpa berpikir lagi, Fia segera masuk ke dalam, namun tak menemukan siapa pun, kecuali saat matanya mengarah pada maminya yang sedang berada di toilet.

"Mami!"

***

"Hamil?"

Fia mengangguk cepat. "Hu'um."

Cia tersenyum. Ikut bahagia mendengarnya. "Cie yang bakalan punya adik. Bakal jadi kakak dong? Congratss, yaa."

Fia memberitahu Cia kalau maminya sedang hamil lagi. Malam itu, maminya muntah-muntah karena efek dari kehamilannya. Setelah mengecek ke dokter kandungan, ternyata benar, maminya tengah mengandung. Pantas saja maminya selalu ingin apa pun.

"Siapa yang bakal jadi kakak?" Tiba-tiba Dio ikut menimbrung dan duduk di sebelah Fia. Saat ini mereka bertiga sedang duduk di kantin.

"Ini, Yo, maminya Fia hamil lagi."

Dio terkejut. "Serius, Fi?" tanyanya tak percaya. Fia membalas dengan menganggukan kepalanya sambil tangannya mencomot satu permen yupi lalu memakannya.

The Couple✔Where stories live. Discover now