Sequel ALICIA
[Teenfiction - Romance]
_______________________________________
"Kita beneran dijodohin, Yo?"
"Ini pertanyaan lo yang ke seratus, Fi."
***
"Lo kenapa mau, Yo dijodohin sama gue?"
"Terus lo juga kenapa mau?"
***
"Fi, gue ada kerja kelom...
Apa?! Lo serius?! Enggak! Pasti lo bohong, kan? Oh, apa jangan-jangan cowok yang kemarin itu?
"Fia!"
Fia tersentak ketika mendengar panggilan Dio. Buru-buru Fia mematikan ponselnya dan menoleh pada Dio.
"Iya?"
"Udah sampe," kata Dio.
Fia sempat loading sebentar maksud dari Dio. Tapi, saat melihat ke luar, ternyata mereka sudah sampai di parkiran sekolah.
"Ohh udah sampe, ya? Cepet banget." Fia terkekeh sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Lagian sibuk banget. Lagi chatan sama siapa? Sampai keliatan kesel gitu."
Fia langsung gelagapan. Bingung ingin menjawab apa.
"Oh ini." Fia mengangkat ponselnya sambil berpikir jawaban apa yang pas untuk menjawab pertanyaan Dio.
"Lagi baca cerita wattpad." Sedetik kemudian, satu ide itu terlintas di otak Fia. "Peran antagonisnya nyebelin banget. Makanya gue kesel."
"Tapi lo ngetik tadi?" Dio masih tak percaya.
"Iyaa tadi gue sekalian komen soalnya."
"Coba liat!"
"Jangan!" Gerakan tangan Dio terhenti ketika Fia berteriak sambil menjauhkan ponsel darinya.
"Maksud gue, lo jangan baca. Gue yakin lo gak bakal ngerti. Lo 'kan bukan anak wattpad. Ya, kan?"
Dio bungkam selama beberapa detik. Menatap Fia dengan kening yang sedikit mengerut. Memastikan apakah Fia jujur atau tidak.
Sedangkan Fia membalas tatapan Dio sambil tersenyum kuda. "Udah ah, gak usah liatin terus. Gue tau gue cantik," ucapnya pede. Sebenarnya itu hanya untuk mengalihkan ketegangan Fia saja.
Dio sedikit kaget dengan perkataan Fia. Ia semakin mengerutkan keningnya sambil menatap Fia intens.
"Kenapa? Kok gitu mukanya?" tanya Fia heran.
"Pede banget," ujar Dio gemas dan langsung memiting kepala Fia dan menyembunyikannya di dada. "Ceweknya siapa sih?"
"Aduhh Dio ...." Fia memberontak kecil sambil memukul tangan lelaki itu yang ada di lehernya.
Setelah Dio melepaskan kepala Fia, gadis itu langsung merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan akibat ulah Dio.
"Ya, cewek lo lah." Fia menjawab pertanyaan Dio yang tadi.
"Emang?" tanya Dio.
"Tau ah!" Fia ngambek. Ia langsung melepas seatbeltnya dan membuka pintu lalu keluar. Meninggalkan Dio yang mematung menatap kepergian Fia.
Apa Dio salah bicara?
***
"Fia!"
Dio berlari di koridor sekolah untuk mengejar Fia. Sepertinya memang Fia benar-benar marah. Padahal 'kan Dio hanya bercanda. Kenapa Fia sampai ngambek seperti itu?
Fia tetap berjalan santai tanpa ada niatan untuk berhenti dan menoleh. Biarin lah. Sesekali ngerjain Dio. Habisnya Dio tidak peka sama sekali. Pikirnya.
Merasa kehilangan suara seseorang yang tadi memanggilnya, Fia langsung menghentikan langkahnya dan berbalik. Terkejut ketika melihat Dio yang malah berpelukan dengan Rora.
"Dio!"
***
Dio terus berlari mengejar Fia tanpa memperhatikan jalan. Sampai tidak menyadari ada seseorang yang datang dari belokan sana. Membuat Dio menabrak orang itu sampai hampir terjatuh. Namun dengan sigap Dio menangkapnya.
Dio menatap orang yang ada di pelukannya. Orang yang Dio tabrak adalah Rora.
"Dio!"
Dio dan Rora sama-sama tersentak ketika mendengar teriakan itu. Dio langsung melepaskan Rora dan menoleh pada Fia yang tengah menatapnya lekat.
💑
<Tbc>
Kenalan yuk sama Rora😜
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
