Chapter 6

5.9K 442 0
                                    

Happy reading
Maaf kalau ga nyambung
Semoga suka

****

Hari ini merupakan hari minggu jadi Abel bisa mengajak kakaknya bermain sepanjang hari

Tapi harapan Abel sirna mendengar kakaknya mendapatkan tugas tambahan

" Maaf "

" Ndak papa "

Sejujurnya Abel bosan mendengar permintaan maaf kakaknya yang sudah ratusan kalinya

Sedangkan Kaisar Xavier jengah melihat perilaku anaknya

" Sebaiknya kau cepat berangkat "

" Aku tidak mau "

" Jangan membantah "

" Lagi pula ini hari minggu seharusnya aku libur "

" Oh aku tau apa ini rencana mu agar kau bisa bersama Abel "

Kaisar Xavier hanya mengangkat bahunya acuh

" Tatak janan cedih "

" Aku tidak mau berangkat aku ingin bersamamu Bel "

" Tan tatak cuma cebental  nanti talo dah pulang bica main cama Bel "

" Baiklah kakak akan berangkat jaga dirimu dan yang lebih penting jangan dekat-dekat sama papa "

" Tapi tan papa papanya Bel nanti Bel main cama ciapa? "

" Kau bisa bermain bersama Felix  "

" Ote "

" Dadah Bel "

" Dadah tatak "

Setelah keberangkatan Aldrich yang penuh drama akhirnya Abel bisa makan

Kruyuk kruyuk kruyuk

Kaisar Xavier yang mendengar perut Abel keroncongan tersenyum tipis lalu menggendong Abel

" Bel laper ya? "

" Iya Bel lapel mo makan "

" Baiklah Bel mau makan apa? "

" Cokat "

" Tidak kau harus makan daging "

" Tapi tan Bel ndak bica matan dading "

" Hem kalau begitu bagaimana dengan sup? "

" Ote tapi habic matan Bel mo matan cokat ya "

" Hm "

****
Setelah memakan makanannya Abel memutuskan untuk mengikuti perkataan Aldrich yaitu bermain bersama Felix

Sekarang Abel sedang kesal karena tidak menemukan Felix

" Pelix dimana cih? "

" PELIX " Teriak Abel

" Pe "

" Ada apa tuan putri? "

" Pelix kemana cih tan Bel cali-cali "

Awalnya Felix diperintahkan oleh Kaisar Xavier untuk menjaga gerbang, tapi dia mendengar suara teriakan yang melengking Felix menghampiri suara itu dan ternyata yang berteriak adalah tuan putrinya

" Maaf tuan putri tadi hamba sedang berjaga di gerbang "

" Oh ndak papa "

" Ada apa tuan putri mencari saya "

" Em Pelix atu mau te pacal "

" Tuan putri mau ke pasar? "

" Iya Bel mo beli kue lagi "

" Tapi sebaiknya kita izin ke yang mulia terlebih dulu "

" Talo ijin papa nanti ndak dibolehin tan Bel pelginya cama Pelix "

" Huft baiklah tuan putri "

" Ayo "

" Semoga saat aku kembali nyawaku masih ada "

****

The Bar-bar Princess ( HIATUS ) Where stories live. Discover now