Chapter 10

4.2K 367 1
                                    

Happy reading
Maaf kalau ga nyambung
Semoga suka

****
Setelah kejadian dimana Abel demam

Kaisar Xavier menyuruh semua pengawal dan dayang di Istana untuk mengawasi Abel

Pernah suatu hari saat mereka lengah diam-diam Abel mengambil coklat di dapur dan memakannya alhasil malamnya Abel sakit gigi dan kena omel sama papanya

Bukan Abel namanya kalau ga penurut seperti saat ini Abel sedang merengek kepada Kaisar Xavier agar dibolehkan memanjat pohonn

" Papa boleh ya pohonnya ndak tinggi tok "

" Ga nanti kalau Bel jatuh gimana ? "

" Ndak tok tan pohonnya pendek "

" Mau tinggi mau pendek kalau yang namanya pohon terus jatuh ya sakit "

" Emang Bel bisa manjat? "

" Bica tan nanti Bel dibantuin cama cemong "

Cemong adalah kucing yang ditemukan Abel saat berjalan-jalan di pasar

Kenapa dinamai cemong karena di wajah dan tubuhnya terdapat bintik-bintik hitam

" Huft " Kaisar Xavier menghela nafas lelah melihat kepolosan putrinya

" Ok Bel boleh manjat tapi dibantuin sama Felix gimana? "

" Ote "

" Sebentar papa panggilkan Felix dulu "

Sembari menunggu Felix datang, Abel memakan beberapa kue dan cookies

" Salam yang mulia "

" Kau temani putriku memanjat pohon "

" Tapi yang mulia "

" Aku tahu ini aneh , tapi kau turuti saja dan pastikan putriku tidak terluka sedikitpun "

" Maaf yang mulia tapi dimana putri Abel "

" Di si " Ucapan Kaisar Xavier terpotong melihat Abel tidak ada ditempatnya

" Astaga dimana lagi dia "

" Semoga dia tidak membuat ulah "

****

Saat ini Abel sedang menatap pohon buah yang ada di tamannya

Kaisar Xavier memberikan taman itu karena melihat Abel sangat menyukai buah-buahan

" Wah buah na banak banet Bel ambil aja "

" Tapi gimana ambil na "

" Pendek " Panggil seseorang dari atas pohon

" Tamu ciapa cih "

" Xander " Ucapnya sambil loncat dari pohon

" Xandel nama na tayak papa " Ucap Bel memperhatikan Xander yang sedang memetik buah

" Hmm "

" Ada lagi? "

" Huh Xandel nomong apa cih "

" Buah apa lagi yang kau inginkan "

Abel  hanya diam memperhatikan tumpukan buah yang dipetik Xander

" Pendek "

" Kecil "

" Ish nama Bel itu Abel janan pandil tecil "

" Abel dah becal "

Xander hanya diam memperhatikan melihat Abel mengoceh

" Sangat imut "

Tanpa mereka sadari Kaisar Xavier memperhatikan mereka dengan tangan terkepal kuat

" Apa yang dilakukan bocah tengik itu "

" Felix kau selidiki bocah tengik itu "

" Baik yang mulia "

Xander yang melihat Kaisar Xavier tersenyum menyeringai

" Sepertinya sainganku bertambah "

****

The Bar-bar Princess ( HIATUS ) Where stories live. Discover now