[ʀᴇɴᴊᴜɴ ʜᴜᴀɴɢ] ; 02

984 154 28
                                    

Vomet, thanks 💞

HAPPY READING!!
.
.
.
.
.
Sorry for typo.

"Renjun ada liat flashdisk ayah di atas meja belajar kamu gak?, Kemarin gak sengaja ayah tinggalin di sana"

Mendengar pertanyaan ayah nya Renjun lantas langsung berdiri lalu menghampiri ayah nya.

"Ga'ada yah, emang flashdisk nya warna apa? Yang gimana?" Tanya nya sambil mengingat-ingat kembali.

"Warna hitam kecil, kembar sama punya kamu"

"Emang isi nya apa yah? Kenapa panik?" Tanya Renjun yang jadi nya ikut panik, di liat dari gesture ayah nya sih kayaknya flashdisk yang di maksud itu penting banget.

"..........."


Renjun langsung neguk ludahnya sendiri begitu mendengar ucapan ayah nya.

"Tunggu yah, kayak nya aku bisa cari" ucap nya lalu segera berlari ke luar rumah, tiba-tiba keingat sama sesuatu.

Ayah nya sendiri hanya menatap punggung Renjun dengan heran.

Kamu duduk diam di atas Kursi sambil menonton saluran tv yang biasanya selalu kamu tunggu-tunggu, tampaknya hari bahagia mu telah usai Karna kedua orang yang selalu menjadi sumber dari rusaknya Susana hati mu telah datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu duduk diam di atas Kursi sambil menonton saluran tv yang biasanya selalu kamu tunggu-tunggu, tampaknya hari bahagia mu telah usai Karna kedua orang yang selalu menjadi sumber dari rusaknya Susana hati mu telah datang.

"Cukup! Aku ini capek! Siang ngurusin kerjaan, malam mau debat lagi sama kamu!!"

"Mas sengaja kan ngalihin pembicaraan!! Mas takut kalau sampai ketahuan!!?"

Kamu mematikan siaran tv sembari menghela nafas gusar, beralih mengambil jaket di sebelah mu.. setelah itu pergi meninggalkan rumah. Pun mereka tak menyadari.

Kamu menaiki sepeda mu menuju sungai yang biasanya kamu kunjungi untuk menyendiri, Karna rumah yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman dan aman malah menjadi tempat yang selalu kamu hindari dan kamu waspadai.

Kamu duduk di tepi sungai, tepat di atas rerumputan hijau yang bersih dan di bawah pohon tua yang rimbun. Menatapi air sungai yang mengalir dengan tenang tak ayal membuat mu ikut tenang, mungkin bisa di bilang itu adalah sebuah obat untuk menyembuhkan mu dari rasa kegelisahan.

Sepuluh menit kemudian kamu mengeluarkan ponselmu dari dalam saku, dan menakan aplikasi 'Bridge'. Tempat dimana kamu akan berkeluh kesah tanpa harus memberi tahu kan identitas. Dan semuanya akan di balas oleh 'Sea' sebut saja begitu, dia si komputer sebenarnya.

Bridge

Room's 'Anak Hujan'

Anak Hujan : Sea gw butuh teman ngobrol.

[✓]ʀᴇɴᴊᴜɴ ʜᴜᴀɴɢ • ᴴᵘᵃⁿᵍ ᴿᵉⁿʲᵘⁿ ˣ ʸᵒᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang