[ʀᴇɴᴊᴜɴ ʜᴜᴀɴɢ] ; 14

584 133 37
                                    

Vomet, thanks 💞

HAPPY READING!!
.
.
.
.
.
Sorry for typo.


"Lo mau tau banget ya tentang 3 tahun lalu?"

"Lo beneran tau tentang gw 3 tahun lalu??"

"Bukan juga tentang Lo, tapi gw punya something yang clop sama pertanyaan Lo waktu itu"

_______

"Gw gak tau kenapa gw punya keberanian untuk ceritain rahasia ini ke Lo"

"Tapi ga'ada salah nya juga kalau gw kasih tau ini ke Lo"

Kamu dan Renjun duduk di tepi sungai sembari menatap lurus ke sungai. Semiliar angin membuat mu kedinginan, untung saja Renjun memberikan jaketnya 5 menit yang lalu.

"Di sungai ini 3 tahun yang lalu. Waktu itu jembatannya belum ada pagar besi pengaman nya kayak sekarang, cuma ada pagar cor di sana. Pas itu Udah tengah malam, pokoknya lebih dari jam 12. Gw liat orang mau bunuh diri.."

"Dia berdiri di atas pagar cor pas lagi hujan deres, baju nya rambutnya pokoknya dia udah basah kuyup, dari perawakannya gw rasa dia juga seumuran sama gw waktu itu. Dugaan gw bener pas dia loncat, akhirnya tanpa pikir panjang gw langsung ikut nyebur nolong tuh orang"

Mendapatkan respon mengejutkan dari Renjun, kamu pun balas menatapnya.

"Lo tenang aja, gw baik-baik aja kok. Nih buktinya gw ada di depan Lo sekarang" ucap mu dengan PD nya. Nganggap kalau Renjun kahwatir sama kamu, padahal gak tau juga apa yang lagi di pikirin Renjun.

"Lo bantu dia ke rumah sakit?" Tanya Renjun, tanpa mempedulikan ucapan mu tadi.

"Engga" jawab mu sambil menggeleng.

"Dia gak selamat??" Tanya Renjun lagi.

"Selamat dong, ya kali kgk. Udah bela-belain nyawa loh gw"

"Jadi?"

Kamu yang merasa paham dengan kebingungan Renjun pun menjelaskan ke dia.

"Setelah itu ada beberapa orang yang datang dan nolongin. Cowok itu langsung segera di bawa ke rumah sakit, sementara itu gw langsung pulang ke rumah"

"Lo.. liat muka cowok nya?" Tanya Renjun pelan, yang entah mengapa kepalanya mulai sakit.

"Engga, waktu itu kacamata gw kelepas. Mata gw burem, di tambah lagi di dalam air" jawab mu.

"Lo ada bantu nafas buatan?" Tanya Renjun sekali lagi dengan suara yang memelan.

Pipi mu langsung panas begitu denger pertanyaan Renjun, kamu pun menjawab dengan jujur sembari menatap lurus ke depan. "ada" ucap mu malu-malu.

"Eh tapi Lo jangan salah paham ya, masalahnya waktu itu mendesak. Gw juga gak mau dia mati kayak.." ucap mu cepat tapi terhenti di akhiran.

".. maksud gw, kalau dia mati artinya dia nyerah, kalau dia nyerah berarti dia kalah. Gw gak mau dia kalah sama dunia ini " lanjut mu dengan berhati-hati.

Tak kunjung mendapat balasan dari Renjun, kamu pun menoleh menatap nya.

Tampak Renjun tengah memeluk lutut nya yang tertekuk, sembari memejamkan mata.

"Jun" panggil mu, tapi ga'ada respon apa-apa dari dia.

Meskipun awalnya ragu, kamu pun akhirnya memberanikan diri untuk meraih jidat Renjun. Memastikan bahwa pria itu baik-baik saja.

[✓]ʀᴇɴᴊᴜɴ ʜᴜᴀɴɢ • ᴴᵘᵃⁿᵍ ᴿᵉⁿʲᵘⁿ ˣ ʸᵒᵘWhere stories live. Discover now