[ʀᴇɴᴊᴜɴ ʜᴜᴀɴɢ] ; 11

651 129 25
                                    

Vomet, thanks 💞

HAPPY READING!!
.
.
.
.
.
Sorry for typo.


Nana melangkahkan kakinya melewati halaman yang cukup luas di depan rumah nya.

Tak mendapat tanda-tanda sang adik, dirinya pun berbelok menuju samping kiri rumah nya, tempat yang menghubungkan teras rumah nya dengan garasi mobil.

"Kakak!!"

Senyuman langsung terbit pada wajah nya, kala sang adik yang ia tunggu-tunggu datang menghampiri nya dengan wajah penuh gembira.

"Y/n sudah makan?" Tanya Nana sambil menggendong adik nya.

Y/n atau nama dari adik nya tadi tampak menggeleng kan kepala.

"Kakak juga laper, ayo kita makan!!" Ucap nya lalu berlari kecil memasuki rumah nya.

***

"Mah boleh cerita lagi gak kenapa adek di namain y/n?" Ucap Nana di tengah-tengah makan malam mereka.

"Loh kenapa? Bukannya dulu mama pernah cerita ya ke kamu?"

"Nana pengen denger aja lagi"

"Ya udah.."

"Waktu itu.."

Flashback on

"Bu xiao, Nana nya mana? Kok tumben gak Nana aja yang belanja? Kasian loh kandungan nya Bu" tegur pemilik toko pada ibu Xiao, atau mama dari Nana.

Bu Xiao pun tertawa kecil "gpp Bu, anak saya Nana lagi sekolah. Biar saya aja, masih kuat kok" balas nya.

"Kalau gitu hati-hati di jalan ya Bu Xiao"

"Iya Bu ^^ "

Bu Xiao pun terus berjalan sambil menentengi beberapa bahan pangan yang ia beli di toko tadi, sementara itu tangan yang satunya memegang pinggangnya.

Sebenarnya untuk seusia kandungan nya yang sudah lebih dari 8 bulan ini, Bu Xiao tidak seharusnya berjalan jauh apa lagi mengangkat belanjaan.

Tapi demi putra dan anak nya, ia harus bisa menjadi ibu sekaligus ayah untuk mereka. Karna ayah dari kedua anak malang itu telah meninggal setahun yang lalu akibat serangan jantung.

Sampai lambat laun ibu Xiao menyadari dari balik sakit perut yang ia tahan dari tadi mengalir air ketuban nya yang telah pecah.

Merasa perut nya yang semakin sakit membuat ibu Xiao perlahan lemas dengan nafas yang tergesa-gesa, tambah panik lagi setelah menyadari bahwa tempat ini tidak ramai orang berlalu lalang.

Namun kemunculan remaja wanita dengan seragam sekolah di pagi itu membuat harapan ibu Xiao yang sempat hilang, kembali lagi.

"Bu!! Bu!! Bu sadar Bu!!" Ucap wanita itu dengan panik.

Ibu Xiao lantas mengulas senyuman tipis begitu melihat 'nametag' milik penyelamatan kecil nya.

Wei y/n.

Nama indah yang telah menyelamatkan nyawa nya bersama putri di perutnya.

Ibu Xiao tidak ingat apa-apa lagi setelah melihat nama dari wanita yang menolong nya.

Seingatnya, setelah kejadian itu ia terbangun dan mendapati Nana yang sedang duduk di atas kursi di samping brankar yang ia tiduri.

"Ma, mama gpp kan??" Tanya Nana dengan panik, sambil memegang tangan ibu nya dengan erat.

[✓]ʀᴇɴᴊᴜɴ ʜᴜᴀɴɢ • ᴴᵘᵃⁿᵍ ᴿᵉⁿʲᵘⁿ ˣ ʸᵒᵘWhere stories live. Discover now