[ʀᴇɴᴊᴜɴ ʜᴜᴀɴɢ] ; 18

527 98 9
                                    

Vomet, thanks 💞

HAPPY READING!!
.
.
.
.
.
Sorry for typo.

"Mulut Lia robek.."

"HAH!?"

___________

Niiinuuu!! Niiiinuuuu!! (Anggap aja sirine ambulan 🙂💔)

Kamu bersama Ningning dan Karina berlari cepat menuju lapangan utama, tempat di mana datang nya suara sirine ambulan itu.

Orang-orang juga rame ngeliatin dan ngumpul. Kalian pun nerobos maju. Tapi mobil nya keburu pergi.

"Parah banget ya??" Tanya mu yang mukanya mulai pucat Karna panik, Karna barusan Ningning kasih tau kalau Lia sampai begitu Karna makan coklat yang tadi pagi dia minta sama kamu.

"Iya, serpihan silet nya mungkin nancap di gusi pipi nya sama lidah. Yang jelas gw gak sanggup ngebayangin sebanyak apa tadi darah yang keluar dari mulut Lia" terang Karina yang masih cukup trowma, pasal nya dia ngeliat langsung di sebelah Lia.

"Serpihan!??" Respon mu gak kalah kaget.

"Eh!!.." Ningning dan Karina kompak ngeliat kamu.

"YUNA!!!"

Udah habis itu kalian bertiga langsung cepat-cepat nyari Yuna, sebelum dia jadi korban selanjutnya.

Nana mutusin buat gak pergi sekolah dulu, demi ngejaga mama nya yang sekarang terbaring lemah di atas ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nana mutusin buat gak pergi sekolah dulu, demi ngejaga mama nya yang sekarang terbaring lemah di atas ranjang.

Ternyata kondisi baik tadi malam hanya sementara dan tak bertahan lama, buktinya Bu Xiao makin keritis sampai sekarang. Nana cuma bisa berdoa terus ke tuhan biar rasa sakit itu gak dirasain lagi sama mama nya besok.

"Kak, mama kapan bangun?" Adik nya datang menghampiri dirinya yang terus berdiam dengan ekspresi sedih nya di atas kursi di depan kamar inap ibu nya.

Lantas panggilan itu langsung membuyarkan lamunan Nana, dirinya langsung menoleh melihat gadis kecil itu di hadapan nya. Nana kemudian meraih surai hitam adik nya kemudian di elus nya pelan, lalu di bawanya kedalam pelukannya.

"Y/n banyak-banyak berdoa ya sama Tuhan, biar mama cepat bangun" bisik nya pelan.

"Iya kak" jawab gadis kecil itu sembari membalas pelukan Nana. Tangan nya yang kecil kemudian memeluk tubuh Nana yang begitu besar.

"Harus sabar, cobaan tuhan emang banyak" lanjut nya. Yang mungkin, Nana juga lagi bicara untuk dirinya sendiri.

Nana pun dapat merasakan tepukan kecil pada lengan di samping pundak nya, adik nya itu tetap melakukan usaha kecil demi menenangkan dirinya.

[✓]ʀᴇɴᴊᴜɴ ʜᴜᴀɴɢ • ᴴᵘᵃⁿᵍ ᴿᵉⁿʲᵘⁿ ˣ ʸᵒᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang