[ʀᴇɴᴊᴜɴ ʜᴜᴀɴɢ] ; 28

452 88 68
                                    

Vomet, thanks 💞

HAPPY READING!!
.
.
.
.
.
Sorry for typo.

[Ada baik nya, bagi anda yang tengah berpuasa ketika membaca ini. Di undur dulu sampai beduk dan adzan berkumandang. Terimakasih 😊🙏🏻]


"Saudara Wei Long dan saudari Xie Fu xu, dinyatakan sah berpisah di depan para hakim dan saksi.."

".. kemudian hak asuh anak, akan dibagi ke masing-masing pihak, nak Wei Tián Li (Winter) di asuh oleh ayahnya Wei Long dan Wei y/n dengan ibunya Xie Fu Xu" ucap hakim di depan para saksi, kemudian memukul palu.

Tok!  Tok!  Tok!

Kamu menjadi saksi di sana, mendengar dan melihat dengan jelas seluruh keputusan yang sudah di ambil oleh para hakim maupun jaksa.

Namun..

Semuanya tak seperti yang di tetapkan..

Pada akhirnya Winter tetap bersama mu tanpa di asuh siapapun, mereka berdua pergi tanpa minat untuk mengasuh kalian lagi. Tetapi kamu masih bersyukur, atas ayah yang masih punya sedikit empati untuk memberikan kalian tempat tinggal.

Kini uang sisa satu-satunya hanyalah tabungan yang sudah mulai kamu isi sedari kecil.

Kamu memanfaatkan uang itu sebaik mungkin untuk mencukupi kebutuhan mu dan winter.

***

Kamu tak mengunjungi Renjun beberapa hari lalu, beruntung hari ini kamu dapat mengunjungi nya. Pria itu masih di rawat di rumah sakit, dengan alasan kesehatan.

Kamu duduk di samping ranjang nya, menunggu dalam diam sampai dia bangun.

Di ruangan ini hanya ada kamu dan dia, entah kemana orang-orang yang lain.

Ketika kamu lihat Renjun bergerak, kemudian membuka matanya, ia memalingkan wajah nya dan menatap mata mu.

"Renjun" ucap mu pelan.

Melihat Renjun beranjak untuk duduk, kamu pun membantunya.

"Iya sayang?" Ucap nya tepat setelah duduk.

Kini air mata mu tak bisa kamu bendungi lagi, mereka langsung pecah begitu saja beriringan dengan kamu yang langsung memeluk Renjun.

Kamu nangis sekencang-kencangnya, kalau gak ada Renjun mungkin kamu benar-benar gak bisa rasain hangatnya kasih sayang dan di perhatikan lagi.

Renjun langsung membalas pelukan mu, dengan satu tangan nya yang mengelus puncak kepala mu.

"Kenapa nangis??" Tanya pelan.

Kamu tak menjawab dan semakin mengeratkan pelukan mu padanya.

"Ada yang bully kamu?" Tanya nya, kamu menggeleng di dalam pelukan nya.

"Terus?, Jangan-jangan Karna aku ya??" Tanya nya lagi.

Kamu diem lagi, kali ini dengan tangisan yang mulai meredah.

"Waktu itu aku belum serius banget kan?" Ucap Renjun.

Walaupun kamu bertanya-tanya, tetapi kamu tetap diam dan tetap memeluk nya erat.

"Aku kasih tau ya.."

Dia pun memajukan kepalanya, hingga bibirnya tepat di depan telinga mu.

"..aku sayang banget sama kamu. Jangan tinggalin aku ya" bisik nya.

"Kalau aku pingsan, kamu tanggungjawab ya" ucap mu dengan suara yang cukup keredam di dalam dada Renjun, tangisan mu sudah berhenti beberapa detik yang lalu.

[✓]ʀᴇɴᴊᴜɴ ʜᴜᴀɴɢ • ᴴᵘᵃⁿᵍ ᴿᵉⁿʲᵘⁿ ˣ ʸᵒᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang