[✓]ʀᴇɴᴊᴜɴ ʜᴜᴀɴɢ • ᴴᵘᵃⁿᵍ ᴿᵉⁿʲᵘⁿ ˣ ʸᵒᵘ

[ʀᴇɴᴊᴜɴ ʜᴜᴀɴɢ] ; 32

Vomet, thanks 💞

HAPPY READING!!
.
.
.
.
.
Sorry for typo.

"Y/n lagi apa?"

Kamu menatap sekilas, ke arah Winter tertidur dengan pulas di atas kasur. Kalian memang sudah boleh pulang, dan itu kamu iyakan.. hitung-hitung mengurangi biaya inap. Tapi dengan syarat Winter harus cek rutin tiap Minggu, minum obatnya juga harus rutin sesuai resep.

"Lagi di rumah" ucap mu pelan.

Kamu kembali sedih begitu ingat kalau kamu baru aja di pecat, cuma Karna nyinggung beberapa pelanggan. Itu pun Karna beberapa kali gak sengaja lakuin kesalahan.

"Ada waktu gak sore nanti?"

Kamu terdiam sementara, mengingat kalau ada urusan apa lagi yang harus kamu kerjakan nanti. Menemukan bahwa Renjun lah tujuan akhir mu di siang ini, membuat mu kemudian memutuskan untuk memberikan waktu kosong untuk orang itu.

"Ada, tapi agak jam 5an"

"Oh oke, nanti gw telfon ya."

"Mau ngapain Na?"

Iya, emang Nana yang nelfon kamu.

"Udah lama gak ketemu, katanya Xiao y/n kangen sama Lo"

"Oh.."

"Nanti lagi ya y/n"

"Ya.."

"Bye-bye"

"Bye-bye"

Telfon di matikan sepihak oleh Nana di sebrang sana.

Kamu kemudian hanya bisa berdiam diri hingga akhirnya Haruto menelfon mu.

"Apa?"

"Lo di pecat??"

"Em, Lo udah tau?"

"Kenapa gak kasih tau gw!??, Enak bener yang mecat Lo"

"Udah gpp"

"Terus sekarang gimana?, Lo ada kerjaan lagi? Mau gw bantu cariin lagi gak?"

"Gw minta uang ke mama"

"Terus? Udah?"

"Gak dikasih, gw di usir dari rumah nya dia. Gw gak tau lagi mau kerja apa"

"Ck, nanti gw ngomong sama manager resto nya. Enak banget mecat Lo"

"Kok Lo tau sih? Dia yang mecat gw?"

"Ya iya lah, resto nya aja punya gw. Kemarin baru gw beli"

"Duh sombong banget dek"

"Seriusan kak, atau Lo kerja di rumah gw aja sekalian tinggal di sini. Itu rumah Lo jual aja biar ada cuan"