• 001 •

9.9K 764 121
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that (✿❛◡❛)

Belum lama turun dari BMW putih, gadis itu langsung jadi perbincangan para siswi yang juga baru tiba di sekolah

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Belum lama turun dari BMW putih, gadis itu langsung jadi perbincangan para siswi yang juga baru tiba di sekolah. Semua tahu dia berasal dari keluarga berada. Tidak masalah sebenarnya karena sekolah itu memang termasuk sekolah elit yang isinya memang anak-anak dari keluarga berada semua. Hanya saja yang membuat gadis itu menjadi pusat perhatian adalah dia yang selalu terlihat diantar jemput oleh berbagai jenis mobil mahal dengan pria yang berbeda-beda.

Kali ini pria bertubuh tinggi tegap dengan setelan berwarna putihnya dan tatanan rambut klinis. Bahkan guru-guru wanita yang lewat pun bisa langsung jatuh hati padanya hanya dengan melihat penampilan pria itu. Apalagi sekarang ketika dia tersenyum.

"Kenapa, Haechan? Kenapa menatap Papi begitu? Ada yang salah dengan penampilan Papi?"

"Apa Papi harus melakukannya?"

"Apanya?"

Haechan memutar bola matanya malas. Padahal Papinya itu sudah tahu apa yang Haechan maksudkan tapi belagak tidak tahu. Tebar pesona. Yang Haechan maksudkan Papinya yang selalu tebar pesona itu yang membuat Haechan kadang lelah. Bukan apa, Haechan tidak mau melihat ada guru perempuan yang pingsan lagi karema mendapatkan satu kedipan mata dari Papinya itu. Benar-benar merepotkan.

"Haechan masuk kelas dulu, Papi pergi saja."

"Diusir nih ceritanya?"

"Ya karena bel masuk sudah mau berbunyi Papii, astagaa... lagipula Papi tidak bisa berlama-lama di sini. Nanti kalau ada guru Haechan yang tiba-tiba mimisan atau pingsan lagi bagaimana?"

"Bagus kan? Pelet Papi masih bekerja dengan sangat baik kalau begitu ahahaha eh tunggu, mau kemana Haechan? You're not going without hug your Papi, right? Lil princess~"

"Baiklah, baiklah!"

Haechan pun memutar tubuhnya lagi lalu menghampiri Papinya dan memeluk pria itu sebentar.

"Study well, my little princess..."

Harus Haechan akui, meski Papinya ini terkadang menyebalkan tapi dia bahagia karena panggilan little princess itu tidak hilang bahkan sejak dia mulai mengerti dunia. Tak hanya panggilan, dia pun benar-benar diperlakukan layaknya seorang puteri oleh Papinya itu. Anak-anak perempuan lain mungkin merasa cringey diperlakukan seperti anak kecil padahal mereka sudah bukan anak kecil lagi tapi Haechan malah senang. Tidak merasa cringey sama sekali. Hanya saja dia tidak mau menunjukkannya di depan Papinya.

"Good morning, lil princess-nya Papi Jyaniii~"

"Tidak kau juga, Njun."

"Hehe oh iya Chan, sepertinya aku melupakan sesuatu."

"Apa?"

"PR. Ah iyaa, aku lupa mengerjakan PRku. Chann~ berbaik hatilah pada sahabatmu ini dan ijinkan aku meniru PRmu"

Little Princess • NoHyuck •Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz