• 002 •

4.1K 562 74
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that (✿❛◡❛)

Hai~Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that (✿❛◡❛)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa harus kamu sih yang antar aku pagi ini??"

"Karena hanya aku yang available pagi ini (?) Princess, gadis-gadis lain akan suka kalau diajak aku ke tempat-tempat seperti ini di pagi hari. Masa kamu tidak?"

"Dan gadis mana yang Kakak maksudkan? Hantu?"

"Eyy, jangan begitu princess... ini masih gelap. Mereka masih berkeliaran di jam-jam begini. Jangan sampai mereka menampakkan diri di kamera Kakak."

Gelap. Iya benar. Langit masih gelap tapi mereka sudah berada di sana. Di salah satu gedung pencakar langit yang sudah tidak dipakai lagi. Naik ke puncak tertinggi gedung tersebut untuk melihat matahari terbit. Memotret matahari terbit lebih tepatnya karena Haechan sedang bersama Kakak pertamanya, Hendery Suh. Si landscape photographer. Yang kemarin dibilang Renjun tidak pernah memotret manusia. Kecuali Haechan tentunya.

Inilah yang tidak disukai Haechan kalau Hendery yang bertugas mengantarkannya ke sekolah di pagi hari karena Kakaknya itu pasti akan membangunkannya pagi-pagi benar kalau perlu lewat tengah malam mereka sudah keluar dari rumah untuk memburu matahari terbit. Haechan bahkan sudah lengkap dengan seragam sekolahnya saat Hendery menariknya untuk pergi ke tempat-tempat tersebut. Jadi kalau Hendery bilang besok adalah gilirannya untuk mengantar Haechan, dia akan selalu mencari Kakaknya yang lain untuk bertukar dengan Hendery. Memang sudah tepat kalau Hendery tugasnya menjemput Haechan saja sepulang sekolah karena sesungguhnya bangun pagi adalah hal tersulit bagi Haechan seumur hidupnya.

Haechan berdiri di samping Hendery yang masih mengatur tripod dan memasang lensa kameranya lalu dia melihat Haechan yang memeluki dirinya sendiri. Oh iya dia lupa menyuruh adiknya itu memakai jaket karena udara di pagi hari seperti ini memang dingin. Haechan mungkin kedinginan sekarang. Hendery yang melihatnya langsung mengeluarkan hoodie dari dalam ranselnya karena dia yang menarik Haechan untuk pergi bersamanya jadi dia harus memastikan adiknya itu tidak kenapa-kenapa selama bersamanya.

Pria itu bersiul sambil menjetikkan jarinya memanggil Haechan.

"Kenapa aku menoleh? Bodoh."

Karena Hendery terlihat seperti tengah memanggil anjing untuk mendekat dan Haechan dengan bodohnya menoleh ke arah Kakak pertamanya itu. Meski begitu dia tetap mendekat ke arah Hendery membiarkan Kakaknya itu memakaikan hoodie padanya sampai menutupi kepalanya dan mengikat tali di tudung hoodie tersebut sampai yang terlihat hanya wajahnya saja.

"Aigoo, uri bbang ahahaha"

Bbang karena dua pipi Haechan yang mengembang seperti roti apalagi kala yang terlihat hanya wajahnya seperti ini. Hendery mati-matian menahan tawanya sementara Haechan hanya bisa melihat Kakak pertamanya itu dengan tatapan datarnya.

Little Princess • NoHyuck •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang