• 018 •

1.8K 343 54
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that (✿❛◡❛)

"Bagaimana? Masakan keluarga Suh tidak kalah enak kan dengan masakan Mommy-mu di rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana? Masakan keluarga Suh tidak kalah enak kan dengan masakan Mommy-mu di rumah."

Jeno menganggukkan kepalanya dengan pipinya yang gembul karena mulutnya yang terisi penuh dengan makanan.

"Ya walau Jaemin, Haechan dan Renjun yang paling banyak berkontribusi dalam makan malam ini tapi tak apa aku mewakilkan mereka bertiga. Ini, tambah lagi dagingnya." Hendery mengambil sepiring berisi daging sapi dan meletakkannya di dekat Jeno.

"Ini sangat enak, Kak... terima kasih. Mommy tidak begitu pintar memasakan kadang, hanya terbantukan oleh micin."

"Yah, Mommy-mu mungkin akan sedih mendengarmu menjelek-jelekkan masakannya." Kata Yangyang mencuri daging dari piring yang diberikan Hendery tadi pada Jeno.

"Tidak kok Kak, Mommy selalu bilang aku dan Daddy tidak perlu berharap kalau masakannya akan enak, kami selalu disuruh memesan makanan di luar saja tapi tidak. Lama-lama masakan Mommy enak kok walau banyak micinnya."

"Sekarang aku mengerti kenapa kau bisa menjadi seperti sekarang ini. Ternyata micin memang berpengaruh besar pada kerusakan otakmu ya Jen makanya kau agak-agak─"

"Oppa!"

Haechan menghentikan Yangyang sebelum pria itu mengatai Jeno bodoh lagi. Jeno tentu tidak bisa dikatai bodoh mengingat peringkat di sekolahnya yang sangat baik, polos mungkin saja tapi Kakak-kakak Haechan selalu mengatai anak itu bodoh karena kepolosannya sementara Haechan menganggap Jeno yang begitu sangatlah menggemaskan walau kadang Haechan ingin menggampar kepalanya karena tingkah konyolnya itu, seperti bagaimana Winwin pada Jaehyun.

"Princess, Papi sudah bicara dengan Kakak-kakakmu dan mereka semua sepakat untuk mengijinkan Jeno menjadi pacarmu. Iya kan, Jaemin?"

Semua pandangan kini tertuju pada Jaemin.

"Kenapa selalu aku?"

"Mohon sadar diri ya Jaemin Suh, kau yang paling protektif pada Haechan jadi kalau berkaitan dengan Haechan maka semuanya dikembalikan lagi padamu. Bagaimana? Apa Jeno sudah bisa diterima sekarang?"

Jeno bahkan tidak bisa menelan makanannya dengan baik karena Jaemin yang menatapnya tajam seperti itu.

"Aku akan mempertimbangkannya kalau dia mau masuk ke kandang buaya."

"Kak Nana!"

"Hanya masuk kan, Kak?"

"Jeno!"

"Kenapa? Kau ingin mencoba memberi makan buaya juga?"

"Tak apa Jen, coba saja. Aku pernah jatuh ke kolam dulu. Untung kolamnya berisi lumba-lumba bukan orca atau singa laut."

"Njun, jangan kau juga!"

Little Princess • NoHyuck •Where stories live. Discover now