• 016 •

1.9K 351 48
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that (✿❛◡❛)

Hendery tidak berhenti menahan tawanya melihat Haechan yang sudah duduk di meja makan berhadapan dengan dirinya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Hendery tidak berhenti menahan tawanya melihat Haechan yang sudah duduk di meja makan berhadapan dengan dirinya. Dilihat dari tatapan Haechan pada Kakak pertamanya itu, jelas Haechan menyimpan dendam kesumat pada Hendery. Bagaimana tidak? Kakaknya itu merusuh di kamarnya mengatakan kalau jam sudah hampir menunjukkan pukul 7 pagi. Haechan harus bangun kalau tidak mau terlambat pergi ke sekolah apalagi ini hari pertamanya ujian. Haechan seperti kesetatan, melompat dari tempa tidurnya lalu buru-buru mandi dan memakai seragamnya tapi saat dia hendak keluar alarm ponselnya baru berbunyi. Ini baru jam 5. Hendery menipunya. Ada sisi baiknya. Haechan bisa berleha-leha dulu sebelum berangkat ke sekolah, tapi bagaimana Hendery membangunkannya dan membuat waktu dia mandi jadi tidak maksimal benar-benar membuat Haechan kesal karena biasanya Haechan butuh waktu paling sedikit 15 menit untuk mandi. Paling sedikit.

"Kalian kenapa? Haechan kenapa begitu melihatmu, Kak?"

Hendery jadi teringat bagaimana dia melakukan hal yang sama pada Haechan tapi pada hari minggu. Bayangkan bagaimana seisi rumah menertawakan Haechan karena keluar dengan seragam sekolah lengkapnya pada hari minggu. Semua adalah ulah Hendery. Hampir saja Haechan membalas dendam dengan menenggelamkan Scarlett kalau seandainya dia tidak bisa menahan diri. Lalu saat mereka sudah siap untuk menikmati sarapan, seorang lagi muncul dan bergabung bersama mereka di meja makan.

"Akhirnya ya? Kita bisa sarapan dengan anggota keluarga lengkap. Aku mungkin harus menraktir Renjun di cafe kalau bertemu dengannya." Yangyang buka suara setelah selesai dia menghitung orang yang duduk di meja makan. Papi, Hendery, dirinya, Jaemin, Sungchan dan Haechan. Semuanya lengkap. Tapi menyebutkan nama Renjun bukanlah hal yang baik karena pria di sebelahnya langsung merespon dengan menolehkan kepalanya ke arah Yangyang.

"Kenapa harus Renjun?"

"Memangnya tidak boleh? Renjun siapamu?"

"Yaish!"

"Papi dengar itu kan? Jaemin mengumpat."

"Kenapa hyung mengadu? Seperti anak kecil saja."

Seandainya tidak ada Papi di sana, Jaemin mungkin sudah memukul kepala Yangyang dengan sendok yang ada di hadapannya. Yangyang sengaja juga ingin menggoda Jaemin karena tahu pria itu mulai menunjukkan perasaannya pada Renjun maka Yangyang ingin melihat bagaimana adiknya itu kalau cemburu dan kesal karena Renjun. Jaemin pulang tadi malam setelah perjalanannya ke rumah Nenek Renjun untuk yang kesekian kalinya tidak membuahkan hasil yang baik. Iya, karena ternyata Renjun sudah pulang ke rumah saat dia pergi. Dia pulang pun karena Haechan bilang Renjun akan menginap di rumah Haechan malamnya karena Renjun takut bangun terlambat di hari pertama mereka ujian. Biasanya juga begitu, tapi tidak jadi. Karena Renjun tahu Jaemin pulang, Renjun tidak jadi menginap.

"Jadi siapa yang akan mengantar Haechan ke sekolah hari ini?" Tanya Papi Johnny sebelum dia berangkat ke kantor. Yang pasti bukan dia karena dia buru-buru ada meeting pagi ini.

Little Princess • NoHyuck •Donde viven las historias. Descúbrelo ahora