• 014 •

1.9K 368 62
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that (✿❛◡❛)

Hai~Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~I'll be grateful for that (✿❛◡❛)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rutinitas Haechan sebelum tidur, memakai sheet mask. Biasalah perempuan, terlebih sekarang sudah ada Jeno. Wajar saja dia ingin tampil lebih cantik lagi di depan gebetannya itu walau Jeno tidak mempermasalahkannya sama sekali. Haechan masih menjadi roti saja Jeno sudah jatuh cinta. Di saat Haechan masih menikmati masa-masa tenangnya, merilekskan tubuh setelah seharian dibuat sakit karena Jaemin, sakit hati ditambah sakit di badan karena jatuh dari gajah, Kakak kedua Haechan membuka pintu kamarnya dan bersandar di ambang pintu dengan kedua tangannya dia lipat di depan dada.

"Jeno tidak macam-macam kan selama kami pergi?"

"Tidak."

"Oh ya? Masa?"

"Iya Oppaa, tidak ada apa-apa. Kalau tidak percaya sana cek CCTV."

"Kau tahu CCTV sedang dalam perbaikan."

"Iya kah? Aku tidak tahu."

"Kamu yang bilang kalau Papi mau memperbaiki CCTV di rumah beberapa hari yang lalu. Belagak lupa lagi."

"Ahahaha aku lupa. Lalu? Tidak ada yang terjadi."

"Selamat sore hyung maaf mengganggu, aku ingin mengaku dosa. Mohon setelah membaca ini hyung ataupun Om Johnny ataupun Kak Dery dan Kak Sungchan tidak marah padaku karena yang terjadi hanyalah kekhilafan belaka. Aku bahkan tidak tahu kalau hyung dilengkapi CCTV sebanyak itu. Hyung maaf karena aku telah lancang mencium bibir Haechan. Aku terbawa perasaan walau Haechan yang memulai duluan. Mohon ampun, hyung... aku siap menerima hukuman."

Haechan melepas sheet mask-nya dan membuang benda itu ke sembarang arah sebelum dia melompat turun dari tempat tidurnya dan berlari menghampiri Yangyang dengan kecepatan cahaya. Ponsel Yangyang dirampas, Haechan melihat isi chat yang dikirimkan Jeno kepada Kakak keduanya itu. Kedua matanya terpejam kuat. Kalau di kartun-kartun munkin wajah Haechan sudah berubah warna menjadi merah dengan asap yang keluar dari telinga dan hidungnya.

'Ya Tuhan, aku menyayangi Jeno. Sungguh! Tapi kalau Jeno sebodoh ini bagaimana aku tidak kesal?!' Teriak Haechan di dalam hatinya. 

"Princess, kemarin-kemarin aku masih ragu apakah keputusanku untuk merestuimu dengan Jeno sudah tepat atau tidak tapi setelah membaca chat dari Jeno itu aku jadi 1000% yakin kalau Jeno memang adalah pria yang tepat untukmu. Dia tidak akan mungkin menyakitimu bahkan berselingkuh darimu. Sekalipun dia berselingkuh, 5 menit kemudian dia akan langsung menyesalinya dan mengirimiku chat pengakuan dosa seperti ini. Tidak ada yang perlu ku khawatirkan HAHAHA yahhh, priamu itu benar-benar lain daripada yang lain princess. Dia tahu cara membuat perasaan orang jauh lebih baik dengan perkataan dan tingkah lakunya. What a good guy..."

Ingin senang karena Yangyang memuji Jeno seperti itu tapi masih kesal juga kenapa Jeno malah melaporkan semuanya pada Kakak keduanya itu. Kalau Hendery mungkin tidak masalah tapi Yangyang? Mereka mewarisi gen yang sama, yaitu gen tukang ancam. Seperti Haechan yang menyimpan semua kartu Yangyang, Yangyang pun membalikkan keadaan dengan menggunakan Jeno sebagai senjata utamanya. Bagus, sangat bagus. Padahal ini salah Haechan juga. Coba kalau Haechan bilang CCTVnya tidak sedang dalam perbaikan, mereka mungkin bisa berciuman lebih lama lagi dan Jeno tidak akan melakukan tindakan konyol seperti itu. Sudahlah, nasi sudah jadi bubur.

Little Princess • NoHyuck •Where stories live. Discover now