• 012 •

1.9K 382 62
                                    

Hai~
Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~
I'll be grateful for that (✿❛◡❛)

"Jadi itu sebabnya Kak Jaem memilih kembali ke Zootopia dibanding bermalam di rumah?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jadi itu sebabnya Kak Jaem memilih kembali ke Zootopia dibanding bermalam di rumah?"

"Ku pikir aku akan meledak kalau berlama-lama di sana. Terlebih dengan Kak Dery dan Kak Yangyang yang tampaknya membela Jeno. Aku tidak habis pikir kenapa mereka begitu dengan mudahnya terpengaruh oleh anak itu. Melihat mukanya saja aku tidak suka."

"Sama sepertiku ya, Kak Jaem? Kak Jaem kan tidak suka melihatku juga makanya aku sering diusir pergi."

"Lalu kenapa kau masih di sini?"

"Karena ku pikir Kak Jaem lama-lama akan luluh dan senang melihatku. Apa aku salah."

"Kau salah besar."

"Hewan memang lebih baik dari manusia Kak Jaem tapi Kak Jaem mau hidup dengan hewa terus sampai Kak Jaem mati nanti? Ku rasa tidak. Kenapa tidak sedikit membuka hati pada orang-orang di sekitar Kak Jaem. Keluarga Kak Jaem, aku juga. Sudah berkali-kali juga kan ku bilang Kak Jaem tidak perlu kuatir Haechan akan meninggalkan Kak Jaem, aku yakin Jeno bukanlah pria yang seperti itu dilihat dari bagaimana usahanya mengambil hati Kakak Haechan yang lain. Ada aku, Kak... aku memang berbeda dari Haechan karena aku bukan adik Kakak but i assure you that i can be anything you want me to be. A sister, a friend... a lover."

Jaemin memandang kedua bola mata Renjun dengan penuh telisik. Kedua mata yang berbinar seperti ada bintang di dalamnya, senyuman manis itu, kulitnya yang mulus tak bercelah, bulu matanya yang lentik, semua yang diinginkan pria ada pada Renjun, kenapa dia tidak bisa melihatnya? Sementara Renjun menatap Jaemin penuh harap. Dia berpikir Jaemin mungkin akan mengatakan sesuatu hal yang baik mengingat tatapan matanya yang melembut tidak segarang biasanya. Jantungnya berdebar kencang menanti balasan Jaemin, tapi...

"Selamanya kau hanya ku anggap sebagai sahabat adikku. Tidak bisa, aku tidak akan pernah bisa menganggapmu lebih dari itu. Ini terakhir kali aku melihatmu di sini, Renjun. Ke depannya jangan datang lagi menggangguku. Dengarkan aku selagi aku bicara baik-baik padamu. Sekarang, pergilah ke kamar dan beristirahat. Aku harus lanjut bekerja."

Selama ini Renjun tidak pernah marah atau kesal kalau Jaemin mengumpatinya bahkan mengusirnya. Tidak ada kata menyerah dalam kamusnya, maka dari itu berapa kali pun Jaemin mengusirnya pergi, Renjun akan tetap kembali dengan cara apa pun sampai menggunakan orang dalam yang mana adalah sahabatnya sendiri, Haechan. Tapi malam itu... malam itu Renjun sadar kalau dia sudah mencapai batas maksimal kemampuannya. Dia tidak bisa lagi melanjutkan ini. Masa mudanya hanya akan habis untuk mengejar-ngejar pria yang bahkan tidak ada rasa sama sekali padanya? Yang hanya menganggapnya sebagai sahabat adiknya? Sudah berapa banyak waktu dan tenaga yang Renjun habiskan untuk Jaemin? Sudah saatnya untuk berhenti.

"Apa yang anda pikirkan, sajangnim?"

"Bagaimana kondisi rubahnya?"

"Maaf sajangnim tapi saya rasa saya sudah tiga kali dengan ini memberitahukannya pada anda. Rubah tersebut akan baik-baik saja, dia hanya mengalami patah tulang di kaki kiri belakangnya tapi sudah dirawat oleh Dokter Jung. Rubah itu juga sudah diberi cairan dan sekarang sedang beristirahat di area karantina hewan. Begitu dia pulih kita bisa langsung menamainya dan melepaskan di kandang. Untuk kandangnya akan kami pastikan selesai sebelum rubah tersebut sembuh. Anda bahkan sudah memberinya nama tadi, sajangnim. Nick seperti karakter rubah pada kartun Zootopia. Anda lupa, sajangnim?"

Little Princess • NoHyuck •Where stories live. Discover now