(19)

954 145 49
                                    

Rose melirik Jane yang fokus menatap jalanan yang sepi itu. Dia benar benar terharu atas perlakuan Jane yang membelanya itu"Thanks"

Jane sontak mengernyit bingung"Untuk?"

"Karna lo udah membela gue"jelas Rose

"Itu udah menjadi tugas gue sebagai suami elo"sahut Jane membuatkan Rose tersenyum. Tidak lupa juga dengan pipinya yang udah memerah malu itu.

Secara tiba tiba mata Jane menangkap sebuah mobil hitam yang terus mengikutinya dari belakang. Awalnya Jane menganggap mobil itu mempunyai tujuan yang sama namun setelah dipastikan,ternyata mobil itu benaran mengikuti mobilnya.

"Kenapa?"tanya Rose melihat Jane yang semakin melajukan mobilnya

"Ada mobil yang terus ngikutin kita"sahut Jane fokus membawa mobilnya ke dalam hutan agar dia tidak melukakan pengedara mobil yang lain.

Rose melihat spion mobil. Matanya langsung melotot setelah melihat seorang pria mengeluarkan separuh badannya melalui jendela mobil"Mereka punya pistol woi!"teriak Rose panik

"Sialan!"umpat Jane marah

Dorrr

Satu tembakan dilepaskan membuatkan mobil Jane hampir oleng namun Jane terus berusaha untuk fokus menyetir"Telfon daddy sekarang. Minta bantuan dari daddy"arah Jane

Rose mengangguk. Dengan tangan yang terketar ketar,dia mengambil ponselnya dan menghubungi Donghyuk

"Helo menantu daddy. Ada apa hurm?"

"D-dad"

"Kenapa Rose? Apa Jane sakitin kamu?"

"Ada-"

Dorrrrr










Tembakan yang dilepaskan itu mengenai ban mobil Jane membuatkan mobil itu oleng.

Brukkkkk









Mobil itu akhirnya menabrak pembatas antara jurang. Jane bahkan tercampak keluar dari mobil dengan kepalanya yang udah mengeluarkan banyak darah itu.

Mobil itu langsung jatuh kedalam jurang"R-Rosie"Jane berusaha bangkit untuk menyelamatkan Rose yang masih berada didalam mobil itu.

Duarrrrr










Mata Jane membulat kaget melihat mobilnya itu meledak dengan api yang udah membakar mobil itu"Rosie!!!"

Brukkk

Gelap

:
:

"Jane,bangun hey"usapan dipipinya itu membuatkan Jane terbangun.

Mata Jane menatap sosok Rose yang ada dihadapannya itu"Rosie? Kita dimana?"

Rose terkekeh"Lo kenapa huh? Kita dirumah dong"

Jane mengerjapkan matanya berkali kali. Dia menatap sekelilingnya itu namun itu bukan dirumah melainkan di sebuah taman yang cukup indah"Rosie,gue cintain elo"ujarnya mengelus pipi Rose

Rose tersenyum"Gue juga cintain elo"sahutnya mengusap tangan Jane yang berada dipipinya"Apa lo janji akan setia sama gue?"

Jane sontak mengangguk"Gue janji. Lo cinta pertama dan terakhir gue. Tidak ada yang bisa mengambil elo dari gue. Apapun yang terjadi,hanya elo yang akan menjadi istri gue!"

Perlahan lahan Rose mendekatkan bibir mereka. Jane melotot namun sedetik kemudian dia membalas ciuman dari Rose. Itu adalah ciuman pertama mereka setelah mereka bergelar sepasang suami istri.

Setelah merasakan pasokan oksigen berkurang,ciuman akhirnya terhenti. Rose mengusap pipi Jane"Maafin gue karna gue tidak bisa menjadi istri yang baik buat elo. Lo harus janji kalo elo bakalan hidup dengan baik ya. Jangan sedih"

Jane menatap Rose dengan bingung. Dia tidak mengerti arti dari kalimat Rose itu"Lo istri yang baik buat gue bahkan tidak ada yang bisa gantiin posisi elo dihidup gue"

Rosie bangkit berganjak menjauh dari Jane. Jane berusaha mengejar Rosie namun kakinya seakan sulit untuk digerakkan"Jangan pergi Rosie!!"teriaknya namun secara tiba tiba sosok Rose menghilang.

*****

Jane membuka matanya dengan nafas yang memburu. Hal itu sontak membuatkan para sahabat yang berada disampingnya itu terlonjak kaget"Jane!"seru Seulgi. Irene langsung aja menekan tombol merah yang ada diatas brankar Jane

Seorang Dokter memasuki ruangan itu. Dia langsung aja memeriksa kondisi Jane"Jane-ssi,tolong bertenang"ujarnya

Perlahan lahan bunyi mesin detak jantung Jane kembali dengan normal setelah Jane bernafas dengan baik"Kondisi Jane-ssi udah stabil. Dia berjaya melewati masa kritisnya"jelas Dokter Sowon

"Terima kasih Dok"ujar Jisoo

Dokter Sowon mengangguk dan berganjak pergi dari sana. Para sahabat langsung aja mengelilingi Jane"Lo butuh apa apa?"tanya Limario

Jane mengusap lehernya membuatkan Limario yang mengerti langsung aja mengambilkan air minum. Seulgi pula membantu Jane menyandarkan badan di headboard brankar.

Jisoo melepaskan masker oksigen yang dipakai oleh Jane. Limario menyerahkan segelas air kepada Jane membuatkan Jane langsung meminumnya sehingga tandas. Akhirnya tenggorokannya udah tidak sakit lagi"Apa yang terjadi?"tanya Jane

"Udah seminggu lo koma"sahut Seulgi

"Koma?!"kaget Jane

Irene mengangguk"L-lo sama Rose kecelakaan"

Deg

Bayangan bayangan kecelakaan itu langsung aja muncul dibenak Jane. Dia udah mengingati semuanya"Dimana Rosie? Dia baik baik aja bukan? Sekarang dia dimana?!"tanya Jane

Seulgi bersama yang lain saling tatap dengan pandangan sendu mereka"Jawab gue!"marah Jane

Limario menghela nafasnya dengan kasar. Dia memegang kedua pundak Jane"Lo ingat apa yang terjadi sama mobil elo waktu itu?"

Jane mengangguk"Mobil gue ditembak dan gue tercampak keluar dari mobil. Mobil itu jatuh kejurang dan meledak"jelasnya

"R-Rose udah pergi ninggalin kita semua"

Deg

Jane menggeleng"Lo pasti bohong bukan?! Jangan bercanda sialan! Istri gue dimana?!"teriak Jane

"Gue tidak bercanda Jane! Lo juga tahu kalo mobil itu meledak dan Rose juga ada didalam mobil itu!"teriak Limario dengan nafas memburu

"Tidak mungkin! Istri gue tidak akan pergi! Dia udah janji untuk terus disamping gue!"teriak Jane

Ceklekk

"Sayang!"Jessica bersama Donghyuk berlari menghampiri Jane

"Mom,istri Jane masih hidup bukan? Dimana dia?"tanya Jane memegang kedua tangan Jessica

Dengan mata berkaca kaca Jessica menggeleng. Dibawanya Jane kedalam pelukannya"Ikhlasin dia ya. Dia udah tenang disana"

Jane memeluk Jessica dengan erat. Air matanya udah mengalir keluar. Dia menenggelamkan air mukanya diperut sang mommy. Hatinya sesak. Kenapa dia harus kehilangan istrinya disaat cinta keduanya udah muncul?









Followers lama aku pasti tahu kalo aku suka sad :)))

  Tekan
   👇

PLAYGIRLSÉ✅Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin