(33)

1K 131 6
                                    

Rose membuka mulutnya untuk menerima suapan dari dari Jane yang kini lagi menyuapinya makanan rumah sakit yang baru aja dihantar oleh sang suster.

Orang tua serta sahabat mereka udah pada pulang untuk beristirahat dan Jane lah yang setia menemani istrinya itu"Mau makan buah?"tanya Jane

Rose menggeleng"Entar deh. Masih kenyang"sahutnya

"Tumben udah kenyang. Biasanya suka makan"

Rose berdecak kesal"Nyari ribut huh?!"

Jane terkekeh"Hehe tidak sayang. Kangen aja buat jahilin kamu"

Rose merentangkan kedua tangannya"Cuddle yuk. Udah lama kita tidak cuddle"

Jane bergegas ikut membaringkan dirinya disamping Rose membuatkan Rose meletakkan kepalanya diatas dada Jane untuk mendengarkan detak jantung suaminya itu"Dunia aku rasanya hancur tahu pas aku harus tandatangan surat pelepasan alat penunjang hidup kamu. Aku belum siap untuk kehilangan kamu"ujar Jane

Rose memeluk Jane"Aku mendengarkan apa yang diomongin oleh kamu pas aku lagi koma tapi aku tidak bisa membuka mata aku dan merespon kamu. Kata kata kamu itu yang menjadi semangat untuk aku terus berusaha bangkit"

"Semuanya udah berlalu dan aku berharap agar tidak ada lagi yang akan menghalang kebahagiaan kita"lanjut Jane mengusap kepala Rose.

Tidak butuh waktu yang lama,Rose mula tertidur. Mungkin aja dia nyaman sama usapan Jane itu serta efek obat yang diminum.

:
:

3 bulan berlalu. Rose bahkan udah pulih sepenuhnya dan luka tusukannya itu juga udah membaik. Kebahagian mereka juga semakin sempurna dengan Jane yang udah tidak terlalu sibuk sama urusan pekerjaannya.

Jane tidak mau kejadian yang sama terulang. Kalo dia harus keluar kota,dia bakalan ikut membawa Rose agar bisa melindungi istrinya itu.

Rose juga udah berhenti kuliah. Dia mau fokus melakukan tugasnya sebagai istri walaupun Jane sama sekali tidak mempermasalahkan.

"Wifey"suara serak Jane kedengaran dengan tangannya yang melingkar sempurna dipinggang Rose

"Mendingan kamu mandi dulu By. Sarapannya udah mau selesai nih"ujar Rose

"Morning kiss"pinta Jane

Rose mematikan kompor dan membalikkan badannya untuk menatap Jane"Kamu belum mandi ihh"

"Aaaa kiss dulu"rengek Jane.

Rose terkekeh. Tidak pernah dia membayangkan kalo sosok Jane yang cuek dulu malah merengek kepadanya"Iya deh"baru aja Rose ingin mencium Jane,perutnya  mendadak mual membuatkan dirinya bergegas kekamar mandi

Hoekkk

Jane ikut menyusul istrinya. Dilihatnya Rose yang memuntahkan isi perutnya itu"Lah,gue benaran bau kah?" batin Jane

Hoekkk

"Rosie,kamu tidak apa apa?"khawatir Jane

Rose menggeleng. Akhir akhir ini dia sering merasa sakit kepala secara tiba tiba namun dia hanya menganggapnya sebagai efek sampingan kecelakaannya itu"P-pusing By"lirihnya kembali memuntahkan isi perutnya

Hoekkk

Jane mengusap tengkuk belakang Rose. Tidak lupa juga dia ikut membersihkan mulut Rose"Muka kamu pucat banget. Kita kerumah sakit aja ya"

Rose menggeleng"Entar pas sarapan aja By"

"Yaudah,sekarang kamu istirahat aja. Aku mau mandi. Pas mandi kita sarapan bareng terus langsung kerumah sakit"ujar Jane membuatkan Rose mengangguk patuh.

:
:

Rose menyandarkan kepalanya dipundak Jane setelah pusing kembali menghantam dirinya. Saat ini,mereka lagi dibangku ruang tunggu untuk bertemu sama Dokter Chanwoo

"Tahan bentar ya"ujar Jane memijit kepala Rose

Rose hanya mengangguk lemes. Tidak butuh waktu yang lama,namanya dipanggil dan mereka langsung memasuki ruangan Dokter Chanwoo

"Eoh kalian"seru Dokter Chanwoo"Jadi,apa yang terjadi?"

"Rose pusing Dok. Tadi pagi aja dia muntah mulu. Mungkin aja ini efek kecelakaan dulu"ujar Jane mewakili Rose

Dokter Chanwoo malah tersenyum"Sepertinya itu bukan efek kecelakaan"

"Terus saya kenapa Dok?"bingung Rose

"Mendingan kalian ketemu sama Dokter Tiffany. Dia Dokter kandungan dan saya yakin kalo Roseanne-ssi hamil"

"Nde?!"Jane berseru kaget. Ditatapnya Rose yang juga menatap kearahnya"Dimana ruangan Dokter Tiffany Dok?"tanya Jane

"Ruangannya ada dilantai atas"sahut Dokter Chanwoo

"Baiklah Dok,makasih"Jane langsung aja menggandeng Rose menuju keruangan Dokter Tiffany. Dia benar benar udah tidak sabar untuk mendengar kabar bahagia itu.

Tibanya dihadapan ruangan Dokter Tiffany,langkah Rose terhenti"Kenapa?"tanya Jane

Rose menggenggam kedua tangan Jane"Jangan terlalu berharap By. Aku tidak mau kamu kecewa. Maafin aku kalo belum bisa beri apa yang kamu mau"lirih Rose

Jane tersenyum"It's okey. Jangan khawatir soal itu. Kita doain aja semoga kamu hamil. Aku tidak mempermasalahkannya kalo kamu belum hamil. Kita juga masih muda dan aku akan terus bersama kamu"

"Baiklah"sahut Rose

Jane mengetuk pintu ruangan Dokter Tiffany. Setelah mendengar suara Dokter Tiffany,mereka langsung aja berjalan memasuki ruangan itu"Permisi Dok"ujar Rose

"Ah,silakan duduk"ujar Dokter Tiffany

Jane sama Rose duduk dibangku dihadapan Dokter Tiffany"Dokter Chanwoo meminta kami untuk kesini. Istri saya pusing terus mual Dok makanya Dokter Chanwoo meminta kami ketemu sama Dokter"jelas Jane"Ah iya,sebelum itu perkenalkan,nama saya Jane dan ini Rose"lanjutnya

Dokter Tiffany tersenyum"Baiklah Rose-ssi,sila ikut saya"

Rose mengikuti langkah Dokter Tiffany. Dia mula melakukan test kehamilan. Jane pula hanya menunggu dengan gementar. Jujur aja Jane benar benar mau kehadiran sosok anak dikehidupannya namun dia tidak ingin membebankan istrinya itu.

Tidak butuh waktu yang lama,Dokter Tiffany kembali menghampiri Jane diikuti oleh Rose"Jadi gimana Dok?"tanya Jane tidak sabaran. Dia menggenggam tangan Rose yang berada dibawah meja itu.

Dokter Tiffany tersenyum"Selamat buat kalian. Rose-ssi hamil 3 minggu"

Jane sontak menatap kearah Rose yang tersenyum kearahnya itu"Kita bakalan punya anak. Aku bahagia banget. Makasih banget wifey"ujar Jane mengecup dahi Rose

"Pastikan Rose-ssi tidak melakukan pekerjaan yang berat karna kandungannya masih lemah. Ini resep obat yang akan diminum oleh Rose-ssi. Obat ini dapat menghilangkan mual yang dialami oleh ibu hamil"jelas Dokter Tiffany

"Iya Dok. Makasih"ujar Jane bahagia.







  Tekan
  👇

PLAYGIRLSÉ✅Where stories live. Discover now