D E L A P A N✨

558 223 196
                                    

Haii! Jangan lupa vote dan komennya ya..
Happy Reading!

● ● ● ●

Pagi ini, lelaki dengan balutan hoodie dengan celana jeans berjalan menuruni tangga. Dapat ia lihat Fandi, papanya sedang menonton acara televisi ditemani dengan secangkir kopi panas di hadapannya.

"Pah, Rey mau keluar sama temen," ucapnya yang langsung berjalan melewati Fandi.

"Bolos lagi kamu?!" Celetuk Fandi menatap Rey tajam.

Reynand memberhentikan langkahnya dan menatap Fandi, "kan ini hari libur, pah."

"Yaudah, jangan kesorean pulangnya."

"Iyaa." Rey kembali berjalan keluar rumah.

Di saat lelaki itu ingin menjalankan motornya, getaran di saku celananya membuatnya harus mengeluarkan benda pipih itu.

'Febby'

Nama panggilan yang terlihat jelas di sana. Tanpa berpikir panjang ia langsung mematikan panggilan itu. Tetapi, ponsel nya lagi-lagi berdering dan Rey pun terpaksa mengangkatnya.

"Rey lo sibuk gak?" Suara yang terdengar di imut-imutkan menyambut telinga Reynand membuat lelaki itu mengernyitkan alis geli.

"Temenin gue keluar dong."

"Gue sibuk!" Rey langsung mematikan sambungan itu, dan menjalankan motornya menuju tempat yang telah teman-temannya janjikan kemarin.

Rey pun tiba di sana, bersamaan dengan taxi yang turut berhenti tak jauh dari tempatnya berdiri. Pintu taxi terbuka, dan menampilkan seorang gadis yang berjalan ke area cafe.

"Dunia sempit banget ya, dimana-mana ketemu lo mulu." Reynand berucap saat Fiona melewatinya.

Rey berpikir bahwa gadis itu akan berhenti di hadapannya, namun salah besar. Fiona terus berjalan tanpa melirik Rey sedikitpun.

Reynand membulatkan matanya melihat respon Fiona, "woy budek!"

Tetapi tak ada respon sama sekali dari gadis itu, Rey mendengus kesal, "nih cewek punya kuping gak sih?"

"Fiona!" Panggilnya lagi.

Dan kali ini, Fiona membalikkan badannya menghadap Reynand, "iya, kenapa kak?"

Anjir baru noleh dong, batinnya.

Reynand tertawa kecil mendengar satu kata yang terdengar aneh di telinganya, ia pun mendekat.

"Lo bilang apa tadi? Kak?" Rey tergelak oleh perkataan Fiona. "gak usah panggil kak, panggil sayang aja deh lebih cocok."

Gadis itu memandang ke arah lain, "jorok," ujar nya pelan.

"Lo kira gue gak denger?"

"Gue masuk duluan," ucap Fiona tanpa basa basi.

Melihat Fiona yang langsung berbalik dan masuk ke dalam cafe, Rey hanya bisa tersenyum paksa dan mengumpat dalam hati. Lagi-lagi gadis itu tidak meresponnya.

REYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang