D U A P U L U H S A T U✨

338 112 165
                                    

Happy Reading..
Jangan lupa vote dan komennya ya!

● ● ● ●

"Gue tunggu di depan, ya." Keyra berjalan terlebih dahulu bersamaan dengan puluhan orang yang keluar dari sebuah gedung.

Minggu yang cerah ini sangat membuat seorang Keyra lebih bersemangat menjalani hari ini, terlebih awal harinya telah bersama dengan Daniel.

Gadis itu berdiri tepat di depan gerbang menunggu Daniel yang sedang mengambil kendarannya, ia memainkan kakinya menendang-nendang batu untuk mengurangi rasa bosannya.

Tak jauh dari keberadan Keyra, terlihat seorang lelaki berjalan menundukkan kepalanya, ia berjalan tanpa arah tanpa tau tujuan apapun.

Tanpa sadar, lelaki itu berjalan lurus mendekat ke arah Keyra berada. Keyra yang sadar oleh keberadaan seseorang, ia pun menoleh dan terkejut saat mengenali lelaki itu.

"Azel?"

Merasa terpanggil, Azel menaikkan pandangannya. Ia terkejut, lelaki itu mengedarkan pandangannya merasa bingung, mengapa ia bisa berada di tempat ini?

"Ngapain?"

Keyra mengerutkan dahinya heran, "ya elo ngapain di sini? Motor lo mana? Kok jalan kaki?"

Mengabaikan pertanyaan Keyra, Azel malah menoleh pada gedung yang ada di belakang gadis itu. Seketika nafasnya tercekat.

"Lo-"

Azel menjeda ucapannya, sungguh melihat hal ini selalu membuat dadanya terasa sesak.

"Lo... habis ibadah?"

Keyra mengangguk cepat dengan senyum mengembang di bibirnya, "iya! Sama Daniel."

"Keyra."

Panggilan itu membuat Keyra dan Azel menoleh pada Daniel, dengan helm yang telah melekat di kepalanya, lelaki itu menatap Azel bingung.

"Kok ada Azel di sini?"

Mencoba menyembunyikan rasa sakitnya, Azel seketika berlagak santai.

"Iya, gue abis dari makam. Yaudah gue duluan, ya."

Daniel menghalangi langkah Azel yang ingin pergi dari tempat itu, "tunggu, lo gak bawa motor?"

Azel menggeleng.

"Atau mau gue anterin aja nih bentar, boleh kan, Ra?"

Keyra menganggukkan kepalanya setuju, "iya, biar dianterin Daniel aja, Zel."

"Gak usah, rumah gue juga udah deket."

"Gue duluan, ya."

Tanpa menunggu balasan dari keduanya, Azel langsung pergi dari sana dengan hati yang semakin terasa sesak. Daniel dan Keyra hanya bisa menatap punggung Azel heran dengan tingkah laku lelaki itu.

● ● ● ●

"Ihh gausah dimainin tepungnya!"

REYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang