S E B E L A S✨

451 194 110
                                    

Happy Reading...
Jangan lupa vote dan komennya ya!

● ● ● ●

"Zel, jadi kan?" Tanya Keyra.

Suasana di kelas itu telah sepi yang menandakan semua muridnya telah meninggalkan kelas untuk kembali kerumah mereka masing-masing. Hanya tersisa Azel yang masih sibuk membereskan peralatan tulisnya dan Keyra yang tengah menunggu lelaki itu.

"Hm," jawabnya.

Keyra mengerutkan keningnya heran melihat respon Azel, "eum, kalo lo gak mau, gue sendiri aja gapapa."

"Ayo." Lelaki itu bangkit dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Keyra yang mulai kesal.

Saat diparkiran, Keyra kembali membuka suaranya, "Zel, ntar cari makanan dulu ya, takutnya Daniel belum makan."

"Iya," jawab Azel.

Azel membungkuk untuk membuka tinjakan kaki di jok belakangnya, "gih naik."

Motor pun melaju membelah padatnya jalanan, keheningan menemani sepanjang perjalanan keduanya. Beberapa menit mereka habiskan di perjalanan, motor Azel pun berhenti tepat di depan rumah minimalis yang nampak asing bagi Keyra.

Gadis itu turun seraya menenteng sebungkus makanan yang sempat ia beli saat di perjalanan tadi. Azel terlebih dulu berjalan memasuki rumah itu. Tanpa mengetuk, Azel langsung membuka pintu rumah Daniel dengan Keyra yang berada di sebelahnya.

Sunyi.

Keyra mengedarkan pandangannya menelisik setiap sudut rumah itu, gerakan matanya berhenti ketika melihat satu objek yang nampak tak asing baginya.

"Daniel?" Suara Keyra sontak mengagetkan Daniel, lelaki itu menoleh.

Gadis itu langsung berjalan mendekati Daniel tanpa menghiraukan Azel yang masih berdiri di ambang pintu. Dengan sekali tubrukan, Keyra memeluk tubuh Daniel erat. Lelaki itu tersenyum, ia membalas pelukan Keyra tak kalah erat.

Azel yang melihat itu mengalihkan pandangannya, ia memilih berjalan masuk menuju sofa yang tak jauh dari mereka.

Keyra melepas pelukannya, "lo kenapa bisa sampe kayak gini?!" Tak terasa, sebulir air mata turun membasahi pipi Keyra.

"Sstt hey, kok nangis?" Daniel mengusap lembut pipi basah Keyra.

Ia menatap gadis itu tersenyum, "gue gapapa oke? Udah jangan nangis, makin jelek lo ntar." Daniel terkekeh.

"Kenapa sampe lebam-lebam kayak gini, sih?"

"Abis berantem kemaren." Tatapan Daniel seakan tak mau berpindah dari wajah Keyra.

"Ngapain segala berantem? Liat nih akibatnya, jadi kayak gini kan! Itu muka lo parah banget loh! Udah, abis ini gausah berantem-beranteman lagi."

Daniel tersenyum geli melihat Keyra, ia mencubit pipi gadis itu geram, "bawel banget sih, gemes tau."

"Ish!" Keyra melepaskan cubitan di pipinya, "kalo dikasih tau tuh dengerin!" Keyra balik mencubit pinggang Daniel.

"Aduh! Iya iyaa astaga," ujarnya sembari tertawa geli.

"Udah makan?"

Daniel menggelengkan kepalanya

Gadis itu mengambil kantung kresek yang ia bawa tadi, "gue bawain makanan, makan dulu ya? Biar gue suapin."

"Ekhm, gue tunggu di luar, ya," ucap Azel yang langsung bangkit dan berjalan keluar tanpa menunggu jawaban dari mereka.

Lelaki itu memejamkan matanya sembari menghembuskan nafas panjang, perih di hatinya tak kunjung hilang sedari tadi. Ia mendudukkan diri di kursi yang ada di sana.

REYNA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang