Chapter 1

18.7K 768 75
                                    

" Menerima kenyataan memang tak semudah membalikkan telapak tangan" Anonim

______________________________________________

Ray kembali ke dalam kelas setelah empat jam mata pelajaran ia lewatkan dengan tidur di UKS. Tetapi tidurnya terus terganggu karena ulah manusia tadi. Ia menghembuskan nafasnya kasar dan kembali ke dalam kelas.

Kedua saudaranya yang melihat Ray seperti tak bersemangat akhirnya mendekat ke arah Ray.

" Lo kenapa Ray?"tanya Roy

" Iya di tekuk gitu mukanya" ucap Rey yang penasaran dengan adiknya ini.

Ray menaruh kepalanya di atas meja sembari memposisikan kepala yang nyaman.

".... " Tak ada jawaban dari mulut Ray.

" Kita cuman mau tahu keadaan lu aja Ray"

Ray mengangkat kembali kepalanya. Dan menghembuskan nafas nya kasar.

" Mulai , Ray ini bukan Ray kecil lagi kak. Yang harus kalian perhatikan terus tuh seharusnya si Arjun sama Brandon noh adik lo di Pepet teros!!"

" Tapi lo juga adik kita!"

" Iya dah terserah kalian berdua" ucap Ray pasrah karena dirinya juga malas memperdebatkan hal tak jelas. Dan memilih untuk menidurkan kepalanya lagi.

" Kak Roy, nanti bilangin mommy ya Rey pulang malem lagi" ucap Rey.

" Iya nanti gue bilangin mommy. Tapi lu hati hati di jalan!" Ucap Roy sembari menepuk pundak Rey.

" Kak, kapan si Renald balik ke sini. Sumpah gue kangen tuh anak" Tanya Rey.

"Kalau om Rayn sama om Dion pulang pasti dia bakal ikut balik lah!" Ucap Roy.

" Iya juga sih kak"

Ray kembali mengangkat kepalanya.
" Tadi Ray liat si Renald udah balik"

Kedua saudaranya mengangkat kedua alisnya.

" Beneran, kapan?" Tanya Roy.

" Tadi pagi di UKS" jawab Ray.

" Saudara kurang ajar tuh anak, balik kagak bilang - bilang awas aja tuh bocah!!" Ancam Roy.

" Gas hajar kak!!" Kompor Rey.

Ray yang melihat tingkah kedua kakaknya hanya bisa tersenyum simpul sembari menggelengkan kepalanya. Obrolan kecil antar saudara terhenti ketika guru mapel masuk.

Ray melirik ke arah bangku sebelahnya yang nampak kosong. Ray tahu kemana penghuni bangku sebelahnya itu pergi.

" Maaf pak telat abis dari WC" seseorang masuk begitu saja dengan nafas yang tersengal-sengal seperti habis maraton.

Semua murid sudah hafal siapa dia.

" Jangan banyak alasan kamu Brandon. Bapak hafal kelakuan kamu!!" Ucap pak Budi.

Pak Budi, guru yang masih setia mengabdikan dirinya di SMA tempat Arsa dan Natan sekolah dulu. Tempat yang menjadi saksi cinta Arsa dan Natan, tempat yang mempertemukan dan menyatukan dua insan hingga ke pelaminan dan memiliki keturunan.

" Ya sudah kamu duduk!!"

"Baik pak"

Brandon akhirnya bernafas lega setelah ia di persilahkan duduk. Bahkan nafasnya masih tersengal-sengal seperti ingin putus.

" Lu dari si Arjun lagi?" Tanya Ray.

Brandon mengangguk cepat.

Ray menggelengkan kepalanya lagi entah sampai kapan temannya ini akan mengejar adiknya. Tapi Ray akui meskipun Brandon terus mendapatkan cacian, dan kata kata kasar dari Arjun ia tak pernah menyerah untuk terus mendapatkan hati sang Arjuna nya.

FALL IN LOVE 2 [21+] [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang