Chapter 22

1.5K 175 7
                                    

" Mengikhlaskan bukan berarti merelakan, melainkan terpaksa lalu terbiasa" Kak_wan

_

_

_

Hari yang Brandon tak inginkan sekarang sudah tiba. Brandon bernafas kasar karena waktu ujian kemarin dirinya sudah benar benar tidak bisa mengerjakan nya. Tapi Brandon sudah berusaha dengan belajar kemarin, sekrang tinggal menunggu hasilnya ya walaupun sepertinya tidak memuaskan baginya.

Sang ketua kelas sudah mulai membagikan kertas hasil ujiannya Kemarin. Brandon menerima kertas miliknya ia masih belum melihatnya, karena ia begitu takut tapi mau tidak mau ia harus melihatnya.

Deg

Brandon tersenyum setelah melihat kertas itu. Ia menaruh kertas itu di atas mejanya, mengambil tas miliknya dan keluar begitu saja. Trio kembar yang ada di dalam kelas sana melihat Brandon dengan penuh tanda tanya, ada drama apa lagi kini.

Dilain kelas, Arjuna melihat kertas ujiannya dengan penuh harapan. Nina yang melihat nilai ujian Arjuna sedikit heran. Pasalnya bocah yang satu ini tak pernah mendapatkan nilai seperti itu. Tapi ada apa dengan Arjuna kali ini.

" Jun, kok tumben banget Lo dapet nilai lapan lima, biasanya juga kagak pernah turun dari sembilan anjirr" ucap Nina pada Arjuna.

" Diem nin....!!" Arjuna membereskan mejanya dan memasukkan kertas itu ke dalam tas miliknya.

Ia segera bergegas ke tempat seseorang. Ia sangat berharap lebih, Arjuna mengetuk pintu kelas. Semua orang yang ada di dalam kelas menoleh ke arah Arjuna, ada yang menyapanya dan ada yang bertanya.

" Lagi nyari Brandon soal taruhan?" Tanya Roy.

" Kok kakak tau?"

" Tuh hasil ujiannya si Brandon di atas mejanya"

Arjuna menghampiri meja Brandon yang kebetulan di sana ada Ray yang masih duduk. Ray melihat kearah sang adik.

" Brandon kemana kak?" Tanya Arjuna pada Ray.

" Kakak nggak tau, dia langsung keluar gitu aja tadi"

" Oke, eh ini kertas ujiannya Brandon kan?"

Ray mengangguk

" Semoga seperti apa yang Lo harapin Jun, kakak ke calon kakak ipar kamu dulu"

" Oke siap siap, titip salam buat kak Alan"

Ray hanya mengacungkan jempolnya.

Tangan Arjuna kini tiba tiba berkeringat saat tangan miliknya memegang kertas ujian milik Brandon. Demi apapun kali ini Arjuna hanya bisa berdoa yang terbaik untuk dirinya.

Arjuna tak langsung membukanya ia keluar kelas terlebih dahulu. Mencari seseorang, Arjuna kini sedang mencari Arjuna dia mulai dari kantin dan ternyata tidak ada bahkan di atas roof top Brandon tak ada satu tempat lagi, parkiran jika mobil Brandon masih ada berarti dia masih di sekolah tapi sayangnya waktu Arjuna sampai di parkiran mobil milik Brandon sudah tak ada di sana.

" Hemm....., Tuh anak suka banget balik sebelum waktunya dah"

Karena Arjuna sudah kesal, ia memilih untuk pergi ke mobilnya dan pergi dari sekolah untuk ke suatu tempat. Mobil Arjuna melaju dengan kecepatan standar dan juga tempat yang Arjuna tuju tak jauh dari sekolah jadi tak butuh waktu lama sudah sampai. Arjuna pergi ke alun alun kota ke cafe tempat Arsa dulu menghabiskan waktunya di kala dirinya jenuh dengan keadaan.

FALL IN LOVE 2 [21+] [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang