Chapter 2

6.6K 522 35
                                    

" Mencintai bukan berarti harus memiliki bukan?" Anonim

________________________________________

Setelah ia bertemu dengan Rey, perasaan itu kembali lagi. Perasaan yang ingin ia buang jauh jauh. Perasaan yang sempat tertanam tapi tak bisa di wujudkan. Arsen menghempaskan tubuhnya di atas ranjang miliknya. Menatap langit langit kamarnya seraya terus membuang pikiran itu.

" Ah.....Arsen kenapa sih lu, lu itu sadar diri dong,Arsen bego" Umpat Arsen pada dirinya sendiri.

Arsen menghela nafasnya.

" Dia itu udah punya cewek, kenapa lu masih aja ngarep sih!!" Monolog Arsen

Arsen beranjak dari kasurnya menuju ke meja belajar dan mengambil benda pipih yang ada di sana. Ia tahu ponselnya dari tadi terus berbunyi dan terus menampilkan kata ' Rey Calling'.

Arsen lebih mengambil benda itu dan memilih untuk mematikannya. Dan berjalan menuju ke arah ranjangnya kembali.

Flashback

Arsen tengah berjalan di koridor menuju ke perpustakaan. Ia ingin mencari buku untuk mengerjakan tugasnya yang tak kunjung selesai karena ia tak tahu materi apa yang harus ia bahas di prestasi Minggu depan.

Karena jalan menuju perpustakaan berpapasan dengan gudang Arsen sedikit penasaran ketika pintu gudang itu sedikit terbuka. Beberapa tahun Arsen sekolah di sini ia baru satu kali melihat pintu gudang itu terbuka. Jadi dari pada penasaran akan hal itu Arsen perlahan lahan berjalan menuju ke arah gudang.

Arsen sedikit membuka pintu gudang.

Deg.

Arsen melihat seseorang yang selama ini menjadi idolanya, menjadi teman saat suka maupun duka, bahkan ia pernah menyatakan cinta padanya namun karena Arsen belum siap maka ia pernah bilang akan menunggu Arsen sampai siap menjadi kekasihnya. Tapi sekarang apa dia berciuman dengan wanita lain. Cinta yang pernah di ucapkan nya hanyalah ucapan palsu.

Arsen menutup pintu gudang kembali dan tentunya lebih hati hati tanpa menimbulkan suara sedikitpun. Arsen berlari ke arah belakang sekolah tempat favorit dirinya dengan dia, tempat ia menghabiskan waktu istirahat dengan sekotak nasi goreng yang ia buat untuk dia. Ya dia, Rey Fernando. Arsen menunduk sembari memeluk lututnya. Menangis tanpa suara di bawah pohon besar yang rindang itu.

" Lu bilang mau nunggu gue Rey, tapi apa sekarang?"

Flashback end

"Ah... sudahlah, lebih baik aku tidur dari pada memikirkan dia" Arsen memejamkan matanya alih alih ia bisa tertidur.

Jam dinding yang ada di dalam kamarnya sudah menunjukkan pukul satu dini hari, tapi dirinya tak kunjung bisa tidur. Pikirannya tak bisa diajak kompromi padahal matanya sudah mengantuk. Arsen mengacak rambut nya.ia kesal padahal besok ia ada ulangan pagi.

" Ah..kenapa sih gue ini!" Arsen berdecak sebal." Segelas susu mungkin bisa membuat gue ngantuk" ide itu muncul seketika.

Arsen berjalan keluar ke arah dapur. Ia mencari sekotak susu cair yang baru tadi ia beli di supermarket. Arsen meminum nya hingga tandas dan melangkah naik ke lantai dua untuk pergi ke kamar nya.

Arsen terus mencoba memejamkan matanya, namun naas sekotak susu tak bisa membuatnya tidur.

" Ah..sialan!!"

~~~~~~

Rey mencoba menghubungi Arsen namun masih tak ada jawaban. Ia semakin di buat galau karena sudah hampir dua Minggu Arsen terus menghindari dirinya. Entah apa yang membuat Arsen menjauh dirinya Rey tak tahu.

FALL IN LOVE 2 [21+] [ HIATUS ]Where stories live. Discover now