Chapter 8

3.2K 280 8
                                    

_

_

_

Alan masih terlelap tidur dengan Ray yang masih ada di samping dirinya. Ray masih setia menunggu Alan terbangun bahkan di atas nakas sudah ada semangkuk bubur dan juga segelas susu untuk Alan.

Alan mencoba membuka matanya di saat kepalanya sangat pusing sekali. Alan menetralisir setempat. Yang pertama ia lihat adalah sosok pria tegap dan juga tampan itu berada di sisinya.

" Udah bangun?" Tanya Ray.

Alan mengangguk. Kenapa mesti Ray tanyakan Alan bangun padahal sudah tau kalau Alan sudah bangun.

" Udah malem ya Ray?" Tanya Alan balik.

"Iya, udah gih makan dulu!" Titah Ray sembari membantu Alan untuk duduk.

" Makasih ya Ray" ucap Alan.

Ray hanya mengangguk sembari melihat Alan yang makan sangat lahap. Bahkan tak butuh waktu lama bubur itu sudah habis dan juga segelas susu itu tandas di perut Alan.

" Udah kenyang kan?, Tidur lagi gih!!" Ucap Ray.

Alan menggeleng.

" Ray, pasti Lo di marahin sama bokap Lo kan?" Tanya Alan.

Ray menggeleng.

" Daddy nggak bakal marahin gue"

" Beneran kan?" Tanya Alan memastikan apa yang Ray katakan itu benar.

Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan, kamar berukuran besar itu hening seketika.

" Ray, gue pulang ya?"

" Pulang?"

"Iya"

" Nggak boleh pulang!!"

" Gue udah sembuh Ray"

" Terus?"

" Ya mo balik"

" Oh...mo balik?" Tanya Ray dan di jawab sebuah anggukan oleh Alan.

Ray bangkit dari kasur dan berjalan ke arah pintu. Ray memutar kunci yang ada di pintu, menguncinya dan membuang ke sembarang arah.

" Silahkan kalau mau balik!" Ucap Ray.

" Kenapa di buang sih Ray?"

" Bodo amat" ucap Ray dan kembali berjalan ke kasurnya.

Menghempaskan tubuhnya di sebelah Alan. Memejamkan matanya sembari sedikit tersenyum.

" Tau ah" ucap Alan kesal sembari memeluk kedua lututnya.

" Jangan marah" ucap Ray.

" Hemm"

" Ngambek nih?"

" Iya"

" Kenapa Lo sekarang lebih emosian ke gue sih lan?"

Alan menatap Ray yang memejamkan matanya.

" Ya karena Lo ngeselin!"

"Sorry" ucap Ray membuka matanya.

"Hemm" Alan masih menatap lurus ke arah depan.

"Hemm doang?"

" Mau Lo?" Tanya Alan.

Ray menyamakan duduknya dengan Alan.

" Tidur lagi yuk!" Ajak Ray.

Alan menghela nafasnya dan mengangguk.

" Ray gue kalau tidur ngorok nggak?" Tanya Alan spontan.

Ray sedikit berfikir." Iya, keras"

Wajah Alan seketika menjadi merah sembari menahan malu. Setahu Alan dirinya tak pernah ngorok ya setahu dirinya. Ah..tidak kata Renald waktu menginap di acara PMR di tidak mengorok.

FALL IN LOVE 2 [21+] [ HIATUS ]Where stories live. Discover now