Chapter 23

2.6K 213 38
                                    

" Diantara musibah terbesar adalah, kamu jatuh cinta, tetapi orang itu tidak cinta padamu" Anonim

_

_

_

Ray memasang wajah sudah tak bersahabat semenjak dirinya melihat isi email yang baru saja ia terima dari seseorang di kala pagi hari tadi. Ray mengepalkan tangannya, ia kembali menaruh ponsel genggam milikinya di atas nakas. Ray tersenyum melihat seseorang yang masih tertidur pulas di sampingnya. Seketika emosinya yang tadi sudah memanas perlahan lahan hilang semenjak ia melihat Alan.

" Sayang...maafin kesalahan aku ya...karena aku, kamu jadi harus ngerasain di duain dengan nenek lampir itu" sesal Ray sembari mencium kening Alan.

Sang empunya tiba tiba terbangun karena sebuah benda kenyal itu berada di keningnya sungguh lama sekali. Alan bingung ada apa dengan Ray kenapa pagi pagi sudah seperti ini.

" Kenapa Ray? " Tanya Alan.

" Eh, udah bangun?, Keganggu ya?" Tanya Ray

Alan hanya menggeleng sembari tersenyum. Sejurus kemudian Ray memeluk kepala Alan dengan penuh kasih sayang.

" Sayang dia bukan anak aku"

Alan mendongak ke atas menatap manik mata Ray.

" Maksudnya?" Alan sungguh bingung.

" Iya, anak yang di kandung sama Nikita bukan anak aku. Aku udah dapat semua buktinya"

" Tau dari mana emang?"

" Beberapa Minggu lalu semenjak kejadian itu aku nyuruh orang suruhan Daddy buat nyari tau kebenaran soal Nikita, nah kan sekarang terbukti bahwa aku bukan ayah dari anak itu"

Alan hanya manggut manggut.

" Ya syukurlah kalau gitu"

" Kok kamu gitu sih Lan, nggak ada seneng seneng nya sama sekali"

" Seneng sih, tapi aku harap ini jadi pelajaran berharga buat kamu. Kalau sampai terulang lagi aku nggak janji Ray buat maafin kamu lagi"

Setelah Alan bicara seperti itu ia bangkit dari tidurnya dan langsung menuju kedalam kamar mandi. Suara kemricik air seketika terdengar, dan Ray mengerti maksud dari perkataan Alan tadi.

" Hemmm...." Ray hanya tersenyum.

Kemudian ia bangkit dari ranjang dan berlan ke arah pintu kamar mandi dan kemudian mengetuknya perlahan.

" Sayangg, buka dong ikutan mandi boleh ya?" Pinta Ray dari arah luar.

" Enggak mau, gantian ah.." tolak Alan dari arah dalam kamar mandi.

" Nggak di kunci kan?" Tanya Ray.

Alan yang masih menggosok shampoo di kepalanya seketika merasa dirinya melupakan sesuatu.

Alan memukul jidatnya pelan. " Astaga lupa kunci pintu hiss"

" Aku masuk ya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FALL IN LOVE 2 [21+] [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang