Chapter 7

3.8K 317 24
                                    

_

_

_

Hari hari Alan sama seperti hari hari biasa meskipun sedikit berbeda. Sekolah dan juga bekerja part time. Pria itu dengan jaket denim nya sudah berdiri di depan mobil menunggu Alan keluar dari dalam rumah. Pria itu melepas kaca mata hitam yang ia kenakan dan sesekali melihat jam di pergelangan tangannya.

" Kenapa nggak masuk sih Ray?" Tanya Alan setelah ia mengunci pintu dan berjalan ke arah Ray.

Ray hanya menggeleng.

Alan tersenyum ramah. Setelah jarak mereka dekat, Ray  membuka pintu mobil sembari menyuruh Alan untuk masuk. Setelah berhasil masuk Ray tak langsung menyalakan mobilnya ia masih menunggu sesuatu.

" Kenapa nggak jalan?" Tanya Alan bingung.

" Bayar dulu!" Ucap Ray.

" Bayar?" Tanya Alan bingung.

Ray mengangguk.

Alan berfikir sejenak kemudian ia merogoh saku di baju sekolah namun saat Alan hendak memberikan uang itu Ray mengembalikan nya ke dalam saku Alan.

" Katanya tadi suruh bayar" ketus Alan.

Cup

Satu ciuman di bibir Alan dari Ray mendarat dengan mulus.

" Itu bayaran nya!" Sejurus kemudian Ray menghidupkan mesin mobilnya dan berkendara di atas jalanan raya ibu kota yang lumayan ramai.

Alan dari tadi hanya membuang muka karena malu. Pipi Alan dari tadi masih berwarna merah seperti kepiting rebus.

" Kenapa?" Tanya Ray yang masih fokus dengan jalanan.

Alan menoleh ke arah Ray. " Gak papa"

" Ngapain masih malu, lagian udah tau juga kan?"

" Ray pelase jangan ngingetin soal itu" bukannya wajah Alan membaik malah semakin seperti kepiting rebus yang kematangan.

" Emang kenapa?"

" Ray, udah ah..."  Alan kembali membuang muka ke arah kaca.

Ray tersenyum simpul, dan di depan sana sudah terlihat sekolah mereka. Ray membelokkan mobilnya dan berjalan menuju parkiran khusus untuk dirinya dan juga saudara nya.

" G-gue ke kelas duluan!"pamit Alan setelah keluar dari mobil.

Alan berjalan sangat cepat bahan Ray yang melihat itu sedikit tertawa sembari menggeleng kan kepalanya.

Sedangkan di dalam kelas yang lain dua manusia itu sudah cekcok dari tadi pagi. Arjuna terus memaki Brandon pasalnya Brandon terus mengekori Arjuna terus menerus bahkan Arjuna hendak ke toilet saja manusia bernama Brandon itu terus mengikutinya.

" Pelase Brandon, lu masuk ke kelas lu Sono!! Gedek gue ma lu!!" Usir Arjun.

" Kok di usir?"

Arjuna memutar bola matanya malas." Lu nggak malu apa tiap pagi tiap hari di sekolah diliatin kek gitu!!" Memang benar apa yang di katakan Arjun, setiap hari semua orang sudah jengah dengan drama yang Brandon buat. Bahkan semua guru pun tau kalau Brandon menyukai Arjun anak dari pemilik sekolah ini.

" Ya emang kenapa?"

Arjun mengusap wajahnya gusar. " Lu goblok apa gimana?, Liat wajah-wajah aneh siswi kelas gue. Ah....udahlah capek gue"

" Arjun udah terima aja kak Brandon nya!!" Ucap salah satu siswi yang duduk di belakang Arjun.

Arjun melotot." Maksud Lo apaan Nin?"

FALL IN LOVE 2 [21+] [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang