Chapter 4

4.3K 415 45
                                    

" Mungkin mencintai dalam diam adalah hal terbaik untuk diriku, meskipun itu sangat menyakitkan" Anonim

_____________________________________________

Di ruang makan sangat sepi bahkan biasanya Brandon yang selalu menggoda Arjun kini hanya diam. Begitupun dengan Arjuna.

Mereka semua menatap Arjun dan Brandon dengan tatapan yang sulit untuk di artikan. Yang di tatap hanya diam tak ada ucapan yang muncul dari mulut keduanya.

" Ekhemm..." Suara Natan sang kepala ruang tanggal kini membuyarkan semua nya." Kalian berdua kenapa saling diem kek gitu?" Tanya Natan.

Arjun dan Brandon mengalihkan pandangannya ke arah Natan.

" Ah.. tidak ada kok dad, Arjun ke atas dulu ya" pamit Arjun.

Arjun beranjak dari duduknya dan langsung berjalan dengan cepat menuju ke arah kamarnya.

" Dan kamu?"

" Brandon mau nyusul Arjun calon mertua"  Brandon juga langsung berlari ke arah kamar Arjun.

Semua orang yang masih berada di meja makan hanya bisa menggelengkan kepalanya.

" Sayang!" Panggil Natan pada Arsa.

Arsa mengangkat kedua alisnya sembari terus membersihkan meja makan.

" Tadi aku dapet telfon dari kak Rayn, katanya Jason mau pulang ke sini"

" Terus?" Tanya Arsa.

Sedangkan ketiga remaja kembar itu hanya mendengarkan pembicaraan kedua orang tuanya.

" Ya begitulah, kak rayn bilang Jason mau menemui Renald jadi Dion yang menggantikan Jason untuk tinggal di Swiss"

" Ya nggak papa, biar sekalian mereka berdua tinggal di sini kan jadi rame" ucap Arsa.

" Roy setuju, kita udah lama nggak ketemu si Jason" ucap Roy.

" Rey juga sih"

" Ray?" Tanya Arsa pada anaknya.

" Lah kenapa Ray?" Tanya Ray bingung

Arsa tersenyum ke arah Ray." Masih marah soal   yang dulu?"

" Hayoo lu Ray, dia pindah kan karena lu marah sama dia"

" Siapa juga yang marah sama kak Jason"

" Sudah sudah, lebih baik kalian bertiga ke atas belajar atau apalah itu. Mommy mau bersihin meja makan!!" Perintah Arsa dan ketiga anaknya langsung beranjak dari tempatnya.

Ray membaringkan tubuhnya ke atas kasur. Matanya beralih ke benda yang ia pajang dan terlindungi oleh lemari kaca di sebelah pojok kamar nya. Sebuah gitar pemberian Jason atas permintaan maafnya nya dulu.

Flashback

Ray kecil tengah di bonceng naik sepeda oleh Jason. Sedangkan kedua saudaranya sudah terlebih dahulu melaju di depan sana. Jason terus mengayuh sepedanya dengan kaki kecilnya.

Jason menghentikan Kayuhan pada sepedanya dan menepikan sepedanya.

" Lay tunggu di gini ya, kak Jacen mau pipis dulu. Kak Jacen pen pipis" ucap Jason

Ray mengangguk paham kemudian Jason berlari di semak semak untuk membuang hajatnya. Sedangkan Ray hanya duduk diam di boncengan sepeda sembari menunggu Jason selesai pipis.

Selang beberapa menit Jason kembali dan menaiki sepedanya dan mulai kembali mengayuh sepedanya bersama Ray.

Jason mengayuh sepedanya dengan kecepatan tinggi. Karena dua saudara juga sudah jauh tak lagi kelihatan di depan sana.

FALL IN LOVE 2 [21+] [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang