Chapter 12

2.1K 238 12
                                    

_

_

_

Sudah dua Minggu setelah kejadian itu Ray selalu dihantui rasa bersalah di hatinya. Di pikirannya pun selalu tak tenang, di pikirannya hanya Alan, Alan dan Alan. Bahkan di dua Minggu ini Ray selalu mencoba menemui Alan namun tetap sama Alan semakin marah ketika dirinya mendekat. Sama seperti hari ini ia sudah stand by di depan kelas Alan  menunggunya keluar dari kelas.

Setelah menunggu lama akhirnya bel istirahat di bunyikan.  Begitu sumringahnya wajah Ray ketika bel itu di bunyikan karena sebentar lagi dirinya akan melihat orang yang sudah tiga Minggu ini tak ada di hadapannya.

Ray kembali murung ketika orang yang ia tunggu tak keluar. Ray melihat ke dalam ternyata dia ada di sana tengah duduk sendirian. Tapi ada yang aneh Alan terus memegang perutnya seakan itu sangat sakit.

Ray berlari ke arah Alan." Alan Lo kenapa?" Tanya Ray bingung.

Alan seketika bingung, kenapa Ray berada di sini. " Jangan sentuh gue, pergi Lo Ray!!, Aw..." Rintih Alan terus memegangi perutnya.

"-tap-"

"- jangan sentuh gue Ray!!" Ucap Alan saat tangan Ray hendak memegangnya.

Alan bangkit dari duduknya, ia berjalan sangat hati hati. Seakan ada benda yang menusuk di dalam diri Ray, sangat sakit sekali melihat pria yang selama beberapa satu bulan itu hadir di kehidupannya tiba tiba menjauh dan membencinya.  Ray berlari menyusul Alan namun Alan sudah hilang dari koridor Kelas nya.

Ray melihat Alan pergi ke kantin namun ia sekarang di temani oleh adiknya dan juga Brandon. Ray sedikit bingung kenapa Arjuna begitu dekat sekali dengan Alan sejak kapan?. Ray tak mau pusing sekrang yang perlu ia lakukan adalah menyusul Alan yang sudah masuk di area Kantin.

Ray melihat Alan, Arjun dan Brandon sepertinya sedang memesan. Alan masih terus memegang perutnya, ekspresi adiknya juga sangat membingungkan dia seperti khawatir terjadi sesuatu dengan alan. Tapi itulah sikap Arjun yang sesungguhnya sangat peduli dengan orang lain.

"RAY....DIMANA KAMU!!" Teriak seseorang yang Ray tak tahu. Semua orang yang ada di kantin sontak melihat ke arah Ray tengah berdiri bingung.

Tubuh ray berputar delapan puluh derajat. Dan...

PLAK

Suara tamparan keras mendarat di pipi Ray. Sudut bibirnya berdarah. Alan, Arjun dan semua yang ada di kantin melihat kejadian menegangkan itu.

" KAMU HARUS TANGGUNG JAWAB ATAS ANAK SAYA!!". Ucap pria tua itu sembari terus berteriak di depan Ray.

Ray mengangkat alisnya tak paham." Maksud anda apa?" Tanya Ray dingin.

" DASAR ANAK TAK TAHU DIRI...KAMU SUDAH MENGHAMILI ANAK SAYA BANGSAT!!"

DEG

PLAK

Satu tamparan lagi mendarat di pipi Ray. Ada hati yang semakin sakit di sana, sudah tak ada harapan lagi untuk ia hatinya sudah di buat hancur SE hancur hancurnya sekarang oleh Ray.

" NIKITA!!" Panggil pria itu pada nama Nikita dan Nikita tiba tiba muncul di balik badan orang tua dengan jas itu. Nikita sudah menangis sesenggukan di sana.

Ray semakin bingung. Ray mengangkat alisnya.

" Elo!!" Ucap Ray.

" Ray...g-gue hamil hiks....." Ucap Nikita.

" N-nggak, nggak mungkin "

" Apanya yang nggak mungkin lihat ini!!" Ucap pria itu sembari melampirkan kertas dan juga testpack ke wajah Ray.

FALL IN LOVE 2 [21+] [ HIATUS ]Where stories live. Discover now