CELI versi 2 [6]

11.2K 1.4K 140
                                    

Hai👋

Kita ketemu lagi😂

Oke oke skip, takut kena amuk😆

Happy reading🤗

🎀

Rion mendengus samar begitu sampai didepan mansion keluarganya, dia turun dari mobil tanpa membukakan pintu untuk Celi, dia berjalan memasuki mansion hanya untuk mengantarkan barang barang Celi.

Sementara gadis kecil yang di abaikan oleh pemuda itu cemberut, dia melepaskan sealt beltnya dan turun dari mobil, berjalan memasuki mansion dengan kaki yang di hentak hentakkan sebal.

"Appa! Undu Teli!" (Papa! Tunggu Celi!) Teriak bocah itu memanggil sang Papa yang berjalan masuk duluan dan meninggalkannya.

"Iss.." Celi berdecak sebal ketika melihat Rion yang tak menoleh barang sedikitpun untuk melihatnya yang di tinggal.

Bi Nuri yang kebetulan habis pergi berbelanja menghampiri Celi yang terlihat sedang marah.

"Kenapa non Celi sendirian disini? Den Rion dimana?" Wanita paruh baya itu celingak celinguk mencari keberadaan Papa muda itu.

Celi semakin cemberut, dia menatap melas bi Nuri yang keliatan kebingungan.

"Teli i inggal, appa ahat!" (Teli di tinggal, papa jahat!)

Mendengar itu lantas bi Nuri menggeleng pelan, sudah biasa akan hal itu. "Ikut bibi aja masuk kedalam." Ajaknya yang di ikuti langsung oleh Celi.

Sesaat ketika keduanya akan memasuki pintu utama, Rion tiba tiba keluar dan melewatinya begitu saja. Dia berlari kecil sembari melihat jam tangannya.

"Appa!" (Papa!)

Celi sebal sekali, sejak kejadian dirinya yang berteriak di kamar karena ada kecoa pemuda itu terus saja mendiaminya hingga sekarang.

Gadis kecil itu berlari mengejar langkah lebar Rion, begitu sampai dia langsung memeluk kaki kanan pemuda itu dan otomatis langkahnya tertahan.

"Appa angan malah." Ujar Celi memelas, dia mendusel wajahnya di kaki kanan Rion. Tinggi badan Celi yang hanya selutut pemuda itu hingga Rion harus terpaksa menunduk.

"Bacot Lo! Gue udah telat gak usah caper!" Sentaknya pedas, dia memaksa Celi melepaskan kakinya.

Celi menggeleng tak mau, dia semakin mengeratkan pelukannya di kaki Rion dan kembali berujar.

"Angan malah, atu atut." (Jangan marah, aku takut)

Sudut mulut Rion memaksa untuk naik, tapi pemuda itu menahannya dengan cara mengigit bibir bawahnya kuat. Dia tetap mempertahankan wajah judesnya.

"Siapa juga yang marah! Gue udah telat njing! Lepas!"

Celi mencebik, dia begitu jengkel menghadapi sikap judes dan hati batu pemuda itu yang terkadang membuat mentalnya goyah.

"Ndak au! Kiss ulu." (Gak mau! Kiss dulu.)

Rion mendesis, dia memutar bola matanya jengah.

CELI versi 2 [On Going]Where stories live. Discover now