Celi versi 2 [11]

9.4K 1.1K 39
                                    

Happy reading🐒

3 tahun kemudian...

"Abang Zico!"

Seorang gadis kecil berumur lima tahun berlari ke arah pemuda jangkung yang tengah menunggu di depan gerbang tk tempat gadis itu bersekolah.

Gadis kecil itu langsung melompat kedalam gendongan pemuda tampan itu, senyum lebar terpampang nyata di wajah kecilnya.

"Cepat abang! Kita harus pergi, nanti Papa datang."

"Oke."

Mereka melirik sekitar dengan hati hati, mewanti wanti keberadaan pemuda berwajah datar yang kerap sekali menggagalkan rencana jalan jalan mereka.

Semuanya aman terkendali, tidak ada tanda tanda keberadaan pemuda itu. Mereka bernafas lega.

"Kayaknya papa lupa jemput aku, hehe.." Gadis kecil itu menyeringai senang, terbebas dari papanya yang overprotektif sungguh suatu karunia baginya.

"Siapa bilang papa lupa, little pig?"

Bulu kuduk keduanya perlahan naik, sinyal pertanda bahaya terdengar begitu keras di telinga mereka.

Glup. Gadis kecil itu menelan salivanya susah payah, dia menoleh ke belakang dengan senyum lebar yang dia paksakan terangkat.

"Wow, papa! Ternyata papa datang, papa Rion memang yang terbaik!" Pujian sudah dia layangkan sebagai betuk pukulan pertama, dia kemudian mengkode pemuda yang menggendongnya agar segera menurunkan badan mungilnya.

Setelah turun, dia merentangkan tangan dengan wajah melas. "Gendong Celi papa!" Wajah imutnya dia pergunakan sebagai pukulan kedua, saat badannya di angkat dia segera melayangkan satu kecupan di pipi kanan pemuda yang berstatus papanya sebagai pukulan telak.

Wajah pemuda itu tampak memerah, namun ekspresinya tetap saja datar.

"Rayuanmu udah gak mempan lagi, sekarang kita pulang! Mulai sekarang sampai satu minggu kedepan, jatah es krim di tiadakan." Sontak saja ucapan tegas Rion membuat mulut kecil Celi terbuka lebar.

"Gak bisa!! Papa gak boleh seenaknya mengambil jatah eskrim Celi! Kita sudah sepakat papa! Kita sudah membicarakan ini dengan matang."

"Gak ada bantahan." Tanpa memperdulikan Celi yang memberontak, pemuda itu langsung memasukkannya kedalam mobil.

"Jangan terlalu sering membawanya pergi."

Peringatan Rion di balas decakan keras dari Zico, pemuda itu memutar bola matanya malas. Mencibir perkataan papa muda itu yang terdengar lucu di telinganya.

Terlalu sering? Heh!

Bahkan acara jalan jalan mereka selalu gagal karena kemunculan pemuda itu, jika saja Zico orang jahat, sudah pasti dia akan melepaskan kalung yang sudah di tempelkan alat pelacak kedalam mainan kalung yang selalu Celi pakai, sehingga pemuda ini tidak selalu mengacaukan segalanya dengan datang secara tiba tiba dan membawa pergi Celi selalu.

"Suasana luar gak baik buat dia, lo tau itu kan?"

Lagi lagi alasana itu, tentu saja Zico tidak akan melupakannya. Entah mengapa belakangan ini tubuh Celi tidak merespon baik bila berada di luar ruangan terlalu lama.

CELI versi 2 [On Going]Where stories live. Discover now