CELI versi 2 [24]

4.3K 589 30
                                    

Happy reading!

————

Di suatu ruangan yang sangat gelap, terdapat begitu banyak sel jeruji besi yang memisahkan penghuni satu dengan penghuni sel yang lain.

Suara rintihan yang bersahut sahutan terdengar begitu memilukan. Luka sayat, dan luka cambuk di seluruh badan penghuni sel membuat badan mereka gemetar menahan perih, juga rasa dingin yang begitu menusuk.

Tak lama terdengar suara pintu utama ruangan bawah tanah itu terbuka, di ikuti oleh derap langkah kaki yang berjalan masuk.

Tap.

Tap.

Tap.

Sontak saja seluruh tahanan menyingkir kepojokan, sangat takut menjadi bahan kesenangan monster itu lagi. Namun, ketika sudut mata mereka menemukan satu orang wanita muda, dengan satu orang wanita tua mereka bernapas lega. Kali ini bukan mereka sasarannya.

"Lepasin!"

"Ibu! Dira takut!"

Perempuan muda itu menjerit ketakutan begitu melihat banyak tahanan dengan kondisi tubuh yang hancur. Bahkan ada tahanan yang anggota tubuhnya tidak lengkap lagi. Bau anyir juga membuat pernapasannya sangat sesak dan mual.

Dira hanya dapat menangis sembari menatap tubuh ibunya yang di seret dalam kondisi tidak sadarkan diri. Darah yang keluar dari kepala ibunya berceceran sepanjang jalan mereka melangkah.

"Tolong, jangan sakiti ibuku lagi!" Dira memohon belas kasih kepada seorang pria yang Dira duga sebagai pemimpin mereka.

Pria itu berdecak, menendang Dira tanpa persaan dan membersihkan celananya yang baru saja di sentuh oleh Dira. Padahal tidak ada noda apapun yang tertinggal disana, karena tangan Dira dalam kondisi bersih.

"Aku paling benci di sentuh oleh targetku." Decih pria itu sembari menatap jijik pada Dira yang jatuh tersungkur di dekat ibunya.

Krieett.

Suara pintu sel yang terbuka terdengar sangat horor di telinga Dira. Perempuan itu beringsut mundur ketika tubuh ibunya di seret dan di lempar kedalam sel. Yang membuat Dira ngeri adalah didalam sel itu terdapat satu ekor harimau berukuran sangat besar.

Tubuh ibunya yang di lempar ke dalam sel langsung di terkam tanpa ampun.

"IBU!"

Dira berteriak ketakutan. Dia menutup matanya tidak tahan melihat tubuh ibunya yang sudah tidak utuh dan bersimbah darah.

"Gadis ini, apa yang akan kita lakukan padanya bos?"

Pria itu menoleh pada bawahannya dan tersenyum miring. "Terserah kalian ingin berbuat apapun padanya."

Ucapan pria itu bagaikan lampu hijau untuk mereka. Dua bawahan yang memiliki wewenang paling tinggi langsung membopong tubuh Dira yang masih ketakutan.

"Mungkin setelah ini mentalnya akan terganggu setelah melihat ibunya sendiri mati di depan matanya." Ujar pria itu terdengar riang.

———

"Nenek!"

Celi berteriak tanpa kenal waktu. Anak itu berlari menuju kamar nenek dan kakeknya.

CELI versi 2 [On Going]Where stories live. Discover now