extra part

19.4K 484 1
                                    

"iya, waalaikumalaam"
Ucap Kila mengakhiri sambungan teleponnya.

"Apa katanya yang?" Tanya Agam
Saat ini mereka semua sedang berada di ruang makan untuk makan malam bersama.

"Ini si Amel dia ngadain syukuran  sekalian ulang tahun suaminya katanya, dia ngundang kita" jelas Kila

"Kapan?"

"Masih lama, mbok langsung tata aja makanan nya ya, saya manggil anak-anak buat turun" suruh Kila pada asisten rumah tangganya.

"Bentar ya mas" pamit Kila

"Bang" panggil Kila begitu sampai di depan kamar ifan

"Masuk aja mommy" suruh Ifan

"Ayo makan" ajak Kila

"Abang malas makan, mommy aja" ujar Ifan masih di atas tempat tidur seraya bermain game.

"Eh ga bole gitu ayo makan"

"Mommy" rengek Ifan

"Ga bole gitu sayang simpan dulu hp nya atau mommy bilangin Daddy, mau?" ancam Kila

"Mommy mah" keluh nya

"Hayu cepet"

"Iya-iya"

Kemudian mereka turun ke bawah, dan disana sudah ada Syifa dan Alief yang di gendong oleh pengasuhnya Syifa.

"Abang lelet" cibir Syifa

"Masalah"

"Ish Mommy" adu Syifa pada Kila.
Dia kesal ke pada sang kakak yang semakin hari semakin dingin.
Masih bocah aja songongnya selangit.

"Bisa kita makan?" Tanya Agam memecahkan suasana yang sempat mengsinis.

"Mam-mam" celoteh Alief

"Uhh anak mommy udah lapar ya sayang ya?" Tanya Kila sambil mengambil Alief dari gendongan pengasuh.

"Selamat makan" ucap Syifa ceria.

Syifa memang sangat ceria berbeda dengan Ifan yang dingin.
Beda anak beda sifat itu memang the real menyebalkan.

"Daddy?" Panggil Syifa

"Hem"

"Besok Syifa Pengan jalan-jalan Daddy" ujar nya

"Kemarin kan udah?" Tanya Agam

"Kemarin kan bareng bibi, masa besok juga"

"Yang penting kan jalan sayang"

"Mommy" rengek nya

"Turuti aja mas, kita kan udah jarang  tour bareng" jawab Kila masih dengan menyuapi Alief bubur bayi

"Yaudah besok"

"Yeeyy"

"Ga janji"

"Ih mommy"

"Mas"

"Ampun sayang"

.*.*.*.*

Pagi ini, sesuai janji keluarga agustama rencananya mau jalan jalan ke wisata permainan yang ada di daerah mereka tinggal.

Perlu waktu yang banyak untuk mereka membujuk si sulung Ifan supaya ikut mereka pergi.

Heran deh Kila masih bocah aja udah tau malu maluan, ngak mau ikut orang tua.
Katanya,
"Ih mommy Ifan ngk mau ikut ih, kayak anak kecil" kata Ifan.

Lah bocah, ngak nyadar kalo dia masih kecil.
Namun pada akhirnya kemenangan tetap ada pada tangan sang ratu kan?.

Setelah lelah berwisata mereka semua singgah dulu di sebuah taman yang tak jauh dari wisata tadi.

Nih ya...
Ada tadi orang yang katanya ngak mau ikut, sampai sana dia yang paling banyak naik permainan nya.
Anjim banget kan.

"Daddy besok-besok kita pergi lagi ya" ucap Syifa bahagia.

"Iya sayang, Syifa senang?" Tanya Agam

"Seneng banget"

"Daddy, besok kalo kita pergi, kita jangan ajak lagi abang ya dad" kata Kila melirik ke arah Ifan yang sedang memakan es krim nya, namun yang di lirik tetap cuek cuek aja.

"Kok gitu" tanya Agam memancing

"Iya ngerepotin dad" tambah Syifa

"Heum tadi aja katanya ngak mau ikut, pas sampai sana dia yang paling banyak main" ucap Kila

"Kan mommy yang ajak" ucap Ifan cuek

"Ya kan harusnya sampe sana kamu ogah-ogahan bang, bukannya malah asik bangat mainnya, sampe dek Alief aja kamu anggurin" ucap Agam lagi.

Kali ini emang meraka sengaja memojokkan Ifan.
Agam sama Kila bingung,
Kenapa coba Ifan itu dari kecil aja udah nunjukin jiwa-jiwa cool nya gitu loh, heran!?.

Padahal kan kila maunya Ifan itu kayak fuckboy fuckboy gitu??
Kan keren.

Dia juga cuek cuek aja sama sekitarnya, tapi bukan berarti dia ngak peduli ya?.

Diam bukan berarti tidak sayang kan?.

"Salah sendiri kenapa maksa" ucap Ifan masih dengan es krim nya.

"Anak kamu tuh" ucap Kila melirik Agam

"Kamu ya, yang jelek-jelek aja kamu kasih ke aku" ucap agam.
Dia sendiri sibuk dengan memangku alif yang sedang asik dengan mobil mobilan yang di kasih ifan.

Ifan itu ya emang malu-malu tapi mau.
Dulu siapa coba yang bilang ngak nya punya adik lagi?
Sekarang liat, siapa yang paling sayang sama Alief.

Bahkan nih ya...
Dia bela belain ngak jajan demi beli robot buat Alif.

Aneh-aneh pan yak anak nya mas Agam dan mbak Kila.

Duda kaya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang