kecewa(revisi)

103K 5.6K 335
                                    

Karna gue lagi baik gue Doble up deh😚

⚫⚫⚫

"Basi"
Setelah mengucapkan kalimat tersebut kila pergi dan berlari kecil hingga keluar dari kantor Agam.

Tak ia hiraukan panggilan Agam dari belakang dan tatapan orang-orang kantor yang penuh tanda tanya

Yang ia rasakan adalah hatinya hancur, bener-bener hancur.
dan yang ia pedulikan sekarang adalah hanya anaknya.

Kila berjalan lunglai dipinggir jalan dengan mata bengkak dan pandangan yang kosong. Ungtung maskara nya tidak luntur, maklum lah maskara worang kaya.
Kalau tidak maka sekarang Kila bener-bener mirip orang gila.

Sebenarnya Kila tak tau harus kemana, dia berjalan mengikuti kemana arah kaki membawanya.

Tidak mungkin kan dia pulang ke rumah Agam, yang ada Agam bisa mati terbunuh di tangan Kila karna dia saat ini bener-bener dalam keadaan yang marah.
Di tambah lagi dengan sekarang keadaannya sedang hamil.

Tinnn

Tinnn

Bunyi klakson mengagetkan Kila dari jalan galaunya.
Tapi dia tidak memperdulikan nya dan terus berjalan.

"Kila!!" Panggil seseorang turun dari mobil yang mengagetkan Kila tadi dengan klaksonnya.

Kila tau siapa yang memanggil dirinya, tapi dia tidak ingin menoleh kebelakang dan terus berjalan dengan cepat. Sehingga tanpa sadar satu buah truk melaju dengan kecepatan tinggi, kila hampir saja tertabrak jika orang yang memanggilnya tadi tidak menolong dengen menarik tubuhnya ke samping jalan.

"Kamu gila hah!!" Bentak orang itu.

"Kamu hampir saja membahayakan nyawa kamu" ucap orang itu lagi

"Masuk mobil" ajak orang itu menyeret tangan Kila

"Lepas" ucap kila dingin

"Kamu harus ikut aku pulang Kila" ucap orang itu yang tak lain adalah Agam.

"Pulang kemana ke rumah lo, ngak Sudi gue" ucap kila menghempaskan tangannya dengan kasar

"KILA!! jaga omongan kamu" bentaknya

"Haha apa yang harus gue jaga? ucapan gue, kata-kata gue, bahkan lo sendiri ngak ngejaga perasaan gue Agam!! lo ciuman sama sekretaris sialan itu, lo selingkuh hah?" Ujar Kila marah.

Sungguh dia sedang kelap sekarang, berbicara dengan Agam membuat akalnya nya hilang, apalagi mengingat apa yang dia liat tadi sungguh membuatnya muak.

"Kamu salah paham kila, tadi itu Meri yang nyium aku" jelas Agam

"Terus kenapa diam aja sialan!! lo brengsek agam!!" Ucap kila hendak berlalu meninggal kan Agam.

Namun Agam dengan sigap menarik tangan Kila dan menyeretnya ke dalam mobil dan meninggal jalan tadi.
Agam membawa Kila ke sebuah taman untuk menyelesaikan masalahnya.

"Turun" perintah agam ketika Sampai di taman tersebut.

"Ngapain? Gue langsung pulang aja, lo ajak noh si Meri kesini, kalian juga bisa lanjutin yang tadi" ucap kila

"Huff" Agam mengeluarkan nafas lelahnya lalu berkata, "yaudah kita bicara di sini aja!!"

"Ngapain! buang-buang waktu gue aja, udah gue bilang kan ajak si Meri"

"Kila di mana sopan santun kamu sama suami?" Tanya Agam tegas

"Udah hilang semenjak gue liat lo ciuman sama si Meri" ujar Kila menatap tajam mata Agam.

"Lo tau? lo orang pertama yang udah bikin gue jatuh cinta dan berani ngambil keputusan besar dalam hidup gue, dan lo juga orang yang udah membuat gue merasa jadi orang bodoh" ucap kila mengeluarkan air mata.

"Aku juga cinta sama kamu Kila" ucap Agam.
Sungguh apa yang dirasakan Kila sekarang juga seakan dirasakannya.

"Cinta lo itu imitasi, Gara-gara lo hati gue sakit. Ngak tau kan lo gimana sakitnya hati gue?" Tanya Kila

"Makanya dengerin penjelasan aku dulu biar kamu enggak salah paham" ucap Agam.

"Buat apa hah, buat apa? lo mau minta izin sama gue buat nikahin si Meri gatel itu, kenapa dia hamil anak Lo, kena--"

PLAK

Satu tamparan lolos di pipi mulus Kila.
Tadi benar kan Agam suaminya, agamnya.
Tega sekali dia.

Kila memegang pipi kirinya dengan dibanjiri oleh air mata.
Sementara Agam melihat tangannya yang sudah lancang mentampar istrinya, itu membuat Kila tersenyum pedih.

"Lo ta gue ke kantor lo buat ngasih tau kalo gue lagi hamil anak lo" ucap kila sesak.
Sungguh hatinya sakit sekali sekarang, bukan cuma pipinya yang sakit tapi hati nya lebih sakit.

Agam yang mendengar itu seakan rasanya dirinya telah di sayat oleh ribuan pisau tajam.
Bukan tak bahagia, tapi dia kecewa karena dia telah menampar dan membentak Kila tadi.
tapi kila, dia datang dengan membawa kabar gembira bagi dirinya.

"Tapi lo, rela nampar gue demi belain wanita ular itu oke, FINE!!" Ucap Kila dengan menegaskan kata fine.
Kemudian keluar dari mobil dan berlari dari Agam yang masih linglung.

Agam yang baru tersadar segera berlari dan menyusul Kila yang sudah agak jauh dari dirinya.

"Kila dengerin aku dulu!!" Pekik Agam.

Namun Kila terus saja berjalan bahkan dia sedikit berlari untuk menghindari Agam

"Sayang dengerin aku dulu please!! Jangan lari" ucap agam berhasil meraih tangan Kila

"Don't touch me" ucap kila tegas

"Pulang sayang"jeda agam
"Aku mohon" sambung Agam menunduk.

"Buat apa aku pulang hah" tanya kila menangis.
Kini dia sudah bisa mengontrol emosinya, terbukti dari dia yang sudah mengubah kembali panggilannya pada Agam menjadi lebih halus.

"Pulang"

"Buat apa?" Tanya Kila lagi
"Kamu ngak pernah ngertiin aku"

Hening, apa yang di tanyakan Kila tidak dijawab Agam sama sekali.
Dia Hanya terdiam dan menunduk.

"Kalo sekarang aku minta kamu pecat dia demi aku kayak kamu nampar aku tadi demi dia, kamu bisa?" Tanya Kila.
Namun Agam Hanya menunduk tanpa menjawab.

"Ngak bisa kan? So terbukti kamu pilih siapa, jadi buat apa aku pulang" ucap kila dan berlalu pergi.

Kali ini Agam tidak mencegahnya.
Menurutnya, Kila butuh waktu sendiri.

Sekarang yang perlu Agam perbuat adalah menyelesaikan masalah ini.
Agam balik ke mobil berencana untuk kembali ke kantor.

⚫⚫⚫

Ada yg benci Agam??☝️☝️☝️

Gimana part ini menurut kalian
Monggo di comen dan divote kalo mau part ini lanjut.

Ada yg mau ngehujat Agam??️☝️

Harus seperti apa aku menghadapi mu Kila, huhuhu😪

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Harus seperti apa aku menghadapi mu Kila, huhuhu😪

Salam hujan💦

Duda kaya Where stories live. Discover now