⚫thirty two

60.9K 2.5K 132
                                    

⚫⚫⚫

Terhitung sudah, sudah tiga hari Alief di rawat di rumah sakit.
Dan sampai saat ini tidak ada perubahan, malah kata dokter Alief semakin parah.

Alat-alat medis di badannya sudah mulai di tambah pasangkan.
Awalnya cuma di pasang di bagian hidung dan kepala, tapi sekarang sudah di bagian dada sampai kemaluan nya.

Alief juga ditelanjangi untuk memudahkan mereka memasang alat medis tersebut.

Agam dan kila tidak berhenti untuk mendoakan anak mereka.
Walau Kila lebih banyak menangis dari pada berdoa, tapi setidaknya ia sudah berusaha kan?.

"Kil makan dulu ya" bujuk Amel sahabat nya.

Dia baru pulang dari Kanada karna ikut suaminya bisnis disana.
Sekedar informasi saja, dia tipe istri yang posesif.

Tapi tidak salah kan?.
Ia harus menjaga apa yang sudah ia punya.
Karna jaman sekarang pelakor itu ada dimana-mana.
Jangankan yang jauh, yang dekat bahkan serumah pun ada.

Dengan kata lain adik atau kakak sendiri.
"Kakak ku istri dari suami ku"
Itu tuh udah jadi judul yang pas kalau di buat sinetron.

"Kil?" Bujuk Amel lagi

"Gue ngak mau makan Mel" tolak Kila untuk yang kesekian kalinya.

"Ayo dong, kemana jiwa bar-bar Kila yang dulu, keluarin dong" ucap amel

"Gue ngak lagi mau becanda mel" ucap Kila serius

"Kok becanda sih.. gue serius kil, lo harus tetap semangat. Alief ngak mau lo kek gini" ucap amel serius menasihati Kila.

Namun Kila malah menangis dengan isakan yang sangat memilukan sekali.

Jujur saja hati Amel sakit melihat sahabatnya seperti ini.
Namun apa boleh buat, dia juga sudah berusaha membujuk kila buat makan dan melakukan aktifitas lainnya.
Tapi apa, yang disuruh malah duduk termenung dan menangis di depan ruang rawat inap anaknya.

Agam sendiri sudah lelah menyadar kan Kila bahwa mereka harus tabah dan ikhlas atas apa yang menimpa.

Tapi apa, Agam malah dituduh tidak peduli pada anaknya.
Agam juga sakit sebenarnya melihat istri dan anaknya seperti ini.

Tapi jika Agam ikut terpuruk seperti Kila, siapa yang akan menguatkan keluarga nya nanti.

Jadi, dengan penuh perhitungan Agam memilih bekerja saja hari ini.
Itu ia lakukan supaya tidak mendengar suara Isak tangis kila yang sangat menyakitkan.

⚫⚫⚫

Sampai sini dulu gais...

MAAF PENDEK HEHE

Ada yg kangen
Ngak kayaknya yy,

DAH LAHH,
Ngak mau kawan

Maafkeun ke anfaedah author yg kurang kasih sayang ini .

SEE YOU

Duda kaya Where stories live. Discover now