kesayangan daddy (revisi)

80.7K 4.3K 124
                                    


Malas lah Mimin,
Ini udah yg kedua kalinya Mimin nulis part yg sama.
Yg pertama ngak tau hilang kemana, padahal menurut Mimin yg pertama feelnya dapat banget.

Klo yg ini Mimin ngak tau😪.
Dah lah lupakan.

Btw, absen dongs!!!!

Saat ini Kila sudah berada di rumah sakit terdekat dari gedung pernikahan nya Amel.
Jangan tanya bagaimana cara Agam membawa Kila kesini.
Tentu saja penuh perjuangan.

Agam berlari dari lokasi macet sampe ke Simpang tiga persimpangan rumah sakit, lalu dia menghentikan seorang tukang ojek.
Dan berkat tukang ojek tersebut Kila saat ini sedang berada di dalam rumah operasi.

Kata dokter air ketuban Kila sudah pecah jadi tidak mungkin jika dia harus lahiran secara normal.

Mama dan papa Kila juga sudah berada disini.
Syifa dan Ifan sudah pulang duluan karna ini juga sudah larut malam.

Lampu tanda operasi di matikan tanda sudah selesai. akhir nya, operasi berjalan selama 4 jam lebih.

Akhirnya!! Apakah Kila dan anaknya selamat.
Doakan saja.

"Bagaimana keadaan istri saya dokter?" Tanya Agam dengan panik.
Sangat panik bahkan.
Ia takut terjadi sesuatu hal yang tidak ia inginkan.

"Keadaannya bisa di bilang baik dan bisa juga di bilang buruk. Untuk lebih jelasnya bapak silahkan ikuti saya" ucap dokter

"Saya boleh ikut dok, saya ayahnya" tanya Rian

"Tentu saja ayo" ucap dokter seraya jalan duluan.

Sesampainya di dalam Agam duduk di depan dokternya, Yanti dan Rian duduk disebelahnya.

"Jadi apa sebenarnya maksud dokter tadi" tanya agam to the poin.

"Syukurlah, karna ibu Kila melahirkan dengan selamat bayi anda. Tapi keadaannya sangat di prihatinkan, dia dalam keadaan kritis saat ini" jelas sang dokter.

Ya Tuhan apa yang harus Agam lakukan sekarang.
Sungguh ia sungguh takut kehilangan istri nya itu.

"Lalu bagaimana keadaan cucu saya dok?" Tanya Rian.
Sementara yanti, ia sedari tadi terus saja menangis.
Ia takut kalo yang pernah terjadi padanya dulu terjadi lagi pada anaknya.

Dulu ia pernah kehilangan bayi nya sewaktu melahirkan.
Antara hidupnya dan hidup bayinya.
Yang mana yang harus ia pilih?.
Lalu dengan tegas Rian mengatakan kalo dokter harus selamat kan istrinya saja, urusan anak itu bisa di buat lagi kan!?.

Lalu sekarang keadaan ini kembali lagi pada anaknya.
Bedanya mereka tak harus memilih yang mana harus di selamat kan.

Lalu sekarang cobaan apalagi ini.

"Keadaan cucu bapak sama saja dengan ibunya" ucapan dokter terjeda dengan beliau yang melepaskan kacamata nya.
"Bahkan bisa di katakan lebih parah. Karna bayinya sedikit menelan air ketubannya, dan juga faktor karna ibu Kila terlambat dibawa kesini" sambung dokter.

"Apa jenis kelamin bayi saya dok?" Tanya Agam.

"Bayinya laki-laki, ukuran tubuhnya sangat kecil, padahal bayinya tampan sekali" ucap dokter.

Ya Tuhan!! Ingin sekali Agam menggantikan posisi istri dan bayinya.

"Kalau begitu kita permisi dok" ucap Rian lalu pergi dengan merangkul istrinya yang sedang menangis.

Sesampainya di depan ruangan Kila Agam duduk dengan termenung.
Pikiran nya sungguh kacau.
Bagaimana jika ia harus kehilangan istrinya lagi?
Bagaimana jika dia harus kehilangan bayi tampannya?.

Jika itu terjadi dunianya pasti akan hancur.

"Gam?" Panggil Rian
Namun tak ada jawaban dari Agam.
Dia sibuk melamun.

"Agam!" Panggil Rian lagi seraya memupuk bahu Agam

"Iya pa!" Jawab Agam dengan keterkejutan nya.

"Jangan ngelamun, kita hadapi ini sama-sama, jika kamu lemah maka istri dan bayi kamu juga ikutan lemah" ucap Rian memberi pengertian.

"Pa titip Kila ya, Agam mau ke ruang  bayi Agam dulu" ucap Agam

"Iya hati-hati"

Sesampainya di sana Agam melihat bayi tampannya berada dalam kondisi yang tidak baik-baik saja.
Bayinya dimasukkan ke dalam kaca inkubator. Bayinya juga di pasang alat-alat yang menyambung dari atas pusar sampai kepalanya.
Sungguh keadaan yang mengenaskan.

"Assalamualaikum putra Daddy yang tampan" ucap Agam menetes kan air matanya.

"Kamu bertahan ya, demi mommy dan Daddy" ucap Agam lagi.

Sungguh ia tak bisa membendung lagi air matanya.
Tidak salah kan jika dia menangis sekarang.
Ia juga manusia, walaupun dia laki-laki.
Laki-laki mana yang tidak akan menangis jika di hadapkan dengan situasi begini.
Istri dan anaknya sedang sekarat sekarang.
Lalu pantaskan jika dia bersuka ria di luaran sana.

"Cepat sembuh sayangnya Daddy" ucap Agam menghapus air matanya dan berlalu pergi.

Ia tak sanggup jika harus melihat nya lama-lama.
Darah daging nya dan belahan jiwanya, sedang tidak baik-baik saja sekarang.
Maka yang harus ia lakukan berdoa dan berdoa demi kesembuhan mereka.

Hwuaaa feel-nya dapat ngak sih😢😭

Maafkan jika ngak dapat
Dah lah malas mimin,
By.

Jangan tinggalin kakak dan abg yy dedek bayi😪Sayang dedek😘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jangan tinggalin kakak dan abg yy dedek bayi😪
Sayang dedek😘

Duda kaya Where stories live. Discover now