10

201K 16.6K 242
                                    

Stela ragu mendekat, pria di belakang Xan auranya tak main-main. Membuat Stela hanya tersenyum gemas saat Xan berlari kecil menuju ke arahnya.

"Hati-hati" suara bass itu terdengar saat Xan berlari, tersirat akan kekhawatiran. Membuat Stela diam-diam tersentuh melihatnya.

"Otay addy!" Ucap Xan tanpa berpaling menatap sang Daddy.
[Okey Daddy!]

Xan terus melempar senyum pada Stela, Stela yang kasihan melihat Xan yang kesulitan naik tangga taman berusaha menghampiri. Walaupun ia sedikit takut dengan tatapan tajam mengintimidasi dari ayah Xan, tapi ia berusaha tak mempedulikannya.

"Sini, aunty bantu" kata Stela sambil menggenggam tangan mungil nan lembut itu untuk menuntunnya menuju mejanya tadi.

Xan menoleh saat sebuah telapak tangan besar dan hangat menyelimuti telapak tangannya, ia mendongak ke atas. Dan terlihatlah Stela yang membantunya menaiki tangga taman.

"Tiyima tacih" ucap Xan sambil melangkah lagi ke anak tangga lainnya, hatinya merasa senang saat tangannya terasa hangat. Ia tak tau perasaan apa ini, tapi ia ingin terus seperti ini. Tak ingin kehangatan ini hilang.
[Terima kasih]

Stela tersenyum. "Sama-sama anak tampan" kata Stela membalas ucapan terimakasih dari Xan tadi, ia sebenarnya tak menampik bahwa ia takut dengan aura hitam dibelakangnya serta tatapan intimidasi yang tak lepas darinya dan juga Xan.

Sampai di anak tangga terakhir membuat Xan senang, ia merasa seperti bisa menaklukkan bumi dengan sampai di atas.
"Aunty! Ta bica menindungi duniya, talena ta da di atac!" Katanya sambil berkacak pinggang dan menatap tajam para pengunjung taman, seolah mereka adalah ancaman bagi bumi.
[Aunty! Kita bisa melindungi dunia, karena kita berada di atas!]

Stela menatap gemas Xan yang memasang pose seolah ia memegang sebuah pistol, dengan matanya yang menyipit ia menodongkan tangannya yang dilipat membentuk pistol pada ayahnya. Dibalas tatapan meremehkan dari sang ayah.

"Aunty, belindung di lakang Xan. Montel na halus ta munakan!" Pekiknya sambil mengangkat tudung bajunya yang menutupi matanya.

Lelaki dewasa itu mendengus mendengar ucapan dari anaknya itu, tanda bahwa ia tak terima di samakan dengan monster. Ia lebih suka dengan kata malaikat, ya... Malaikat maut.

"Uhm, Xan kita makan disana yuk! Aunty punya corndog keju, siapa tau kamu suka" kata Stela sambil berusaha meraih tangan mungil Xan sebelum telapak tangan yang lebih besar meraihnya lebih dahulu.

"Siapa anda? Berani sekali anda lancang dengan anak saya" pria yang memang sudah di duga ayah dari Xan itu menatap tak suka pada Stela yang menurutnya lancang.

Walaupun ia tau bahwa Stela adalah orang yang menolong dan mau menampung Xan di flatnya bukan berarti ia bisa menyentuh buah hatinya, itu tindakan yang lancang menurutnya.

"A-ah maaf, aku hanya ingin mengajaknya makan disana" ucap Stela sambil menunjuk ke arah meja yang tadi ia duduki, dengan dua corndog dia tas meja. Lelaki dewasa itu mengikuti arah yang ditunjukkan oleh Stela, alisnya berkerut, rahangnya mengeras.

'apa-apaan itu? Dia ingin membuat Xan keracunan dengan makan di tempat yang tidak steril seperti itu?' batinnya.

Mengerti akan apa yang dipikirkan oleh lelaki dewasa itu Stela kembali berucap. "Tempatnya bersih kok, sebelum aku duduk disana sudah ku bersihkan terlebih dulu. Dan makanannya juga sudah dijamin aman, aku beli di kedai sana. Bisa dilihat sendiri kalau tempat itu bersih, aku juga mengenal penjual nya. Dia-"

"Saya tidak tanya" potong lelaki itu membuat Stela terdiam, itu kebiasaannya yang selalu menjelaskan sesuatu tanpa bisa si rem.

"STELA!"

🍼🍼🍼

Note:

Rin tau tulisan Rin ini masih acak-acakan dan ancur banget, mohon pengertiannya 🙏
Rin masih pemula dalam hal ini, jadi maaf banget:)

Tapi walaupun begitu, ada sedikit rasa senang dan bangga dengan diri sendiri karena seluruh cerita yang Rin buat berasal dari pemikiran sendiri:3

Addy tenapa malah-malah, eug? - Xan

Addy tenapa malah-malah, eug? - Xan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

By. Pinterest

Mafia Widower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang