48

81.2K 7.1K 49
                                    

"Disini ada camera atau penyadap?" Tanya Stela berbisik pada gadis seusia dirinya disampingnya.

Gadis dengan rambut dikepang acak itu menoleh, kemudian menggeleng. Gadis itu memang tak banyak bicara, tidak seperti gadis disebelah kanannya.

Stela mengangguk paham. "Bagus"

Netra coklatnya mulai menyusuri setiap sudut ruangan itu dengan seksama, sampai matanya terpaku pada ventilasi udara di dekat pojok ruangan.

"Itu ventilasi udara, apa itu langsung mengarah keluar?" Tanya Stela pada gadis kuncir dua yang memang gemar mengoceh itu.

Gadis itu mengangguk. "Kita ada dilantai dua, biasanya setiap malam 5 diantara kami akan dibawa menuju lantai 3. Kami akan di lelang, maka dari itu, jangan buat harapan kami pupus hanya dengan ucapan mu tadi" ucap gadis itu menjadi sendu.

Stela tersenyum manis, mengelus gadis yang lebih muda darinya. Usianya sekitar 15 tahun.

"Tenang saja, sebagian rencana sudah tersusun rapi. Hanya saja, harus ada cara agar aku bisa turun ke bawah terlebih dahulu"

"Bagaimana dengan kunci itu? Kakak bisa keluar mengendap-endap, tapi dengan tujuan agar mereka bisa menemukan kakak. Dulu gadis-gadis yang mencoba kabur juga akan dibawa terlebih dahulu ke lantai 3, tujuannya agar mereka tidak kabur lagi" celetuk salah satu gadis disana dengan gaun merahnya.

Stela memasang raut wajah berpikir, jika dipikir-pikir lagi ide itu bagus juga. Memang apa rencananya? Tidak tau~

>>><<<

"Sudah?"

"Sudah, boss. Nona Stela ada di sebuah gedung berlantai 4 di pinggiran kota sebrang" jawab Jaden, ia sudah mengetahui dimana lokasi Stela berada.

"Tempat apa itu?"

"Tunggu sebentar, boss" Ayres mengangguk, Jaden dengan lihai mengetik banyak kata yang jelas Ayres tau apa itu.

"Itu tempat pelelangan. Entah itu barang, organ tunggal, organ tubuh lainnya, dan juga manusia itu sendiri"

"Kita akan kesana sekarang"

"T-tunggu sebentar, boss" cegah Jaden, saat Ayres segera menjemput Stela dari tempat yang seharusnya tidak Stela pijaki.

"Apa Jaden?!"

"Boss sudah baca apa yang saya berikan bukan? Salah satu anak buah seludupan sudah saya kirim kesana, biar kita lihat bersama apa yang akan terjadi selanjutnya" ujar Jaden sambil memutar kembali kursinya dan menghadap pada banyak layar komputer didepannya.

"Jadi begini, maaf sebelumnya jika saya tidak meminta izin terlebih dahulu untuk melakukan ini. Tapi sepertinya nona Stela akan baik-baik saja" mendengar itu Ayres menatap tajam Jaden, apa yang dipikirkan anak buahnya sekaligus sahabatnya itu?

"Apa maksudmu Jaden?"

"Ingat waktu saya bilang ada anggota seludupan disana?" Ayres mengangguk.

"Saya meminta agar memasang sebuah camera kecil buatan klan kita sendiri di seluruh sudut yang ada di gedung itu. Jadi bisa dikatakan kalau ia baru memasang camera itu disana sekitar jam setengah 10 malam tadi, dan juga, dia bilang jika ia bertemu dengan nona Stela. Namun sepertinya nona Stela juga menyadarinya, jadi nona Stela sendiri sudah membuat sebuah rencana malam ini"

"Apa itu?"

"Kita lihat saja rekamannya"

Recording~

"Tolong dengarkan" ucap Stela pada semua yang ada disana.

"Aku akan keluar terlebih dahulu, nanti dijalan aku akan mencoba agar ada seseorang yang melihat ku keluar. Dan juga... Sepertinya sedikit bantuan akan datang malam ini" ucap Stela sembari tersenyum manis.

Yang lain bingung. "Memang siapa yang akan membantu?"

"Aku harap kalian akan tetap diam disini, aku akan kembali dan membawa kalian keluar dengan selamat" jawab Stela dengan percaya diri.

"Jawabanmu harusnya bukan seperti itu, aku tanya siapa yang akan menolong kita semua selain dirimu" tanyanya sedikit kesal, pasalnya dari tadi Stela tak pernah mau memberitahu dengan jelas apa rencananya.

Stela menghela nafas. "Intinya dia orang baik, dan aku kenal baik siapa dia"

"Kakak tau dari mana? Dari tadi kan yang datang hanya orang-orang berbadan besar itu?"

"Cobalah untuk percaya, intinya saat aku keluar dari ruangan ini kalian jangan ikut"

Yang lain hanya menghela nafas lalu mengangguk, entah apa yang akan Stela rencanakan. Mungkin jika mereka percaya mereka akan keluar dari sini.

Recording off~

🍼🍼🍼

Note:

Hallo gaiss

Gimana-gimana? Bingung? Sama kok:)

'Cinderella bad girl' ? Lumayan juga🤔

Kalian ada yang inget sama Bryna ga? Itu loh, first love nya Xan😍 (katanya)

Awalnya Rin mau kasih cast gitu buat Bryna, Rin udah ngumpulin banyakkkk banget foto anak kecil cewek. Tapi baru inget kalau Bryna itu kan asli New York, jadi akhirnya Rin nyari lagi. Alhasil galeri penuh:)

"Cinderella bad girl"

"Cinderella bad girl"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

By. Pinterest


Mafia Widower Where stories live. Discover now