12

195K 15.2K 271
                                    

Hari Senin merupakan hari paling menyebalkan bagi kebanyakan siswa sekolah, termasuk Stela. Sialnya dia mendapat giliran piket pada hari Senin, otomatis ia harus sampai di sekolah lebih cepat dari biasanya.

"Sial, dimana letak sepatu?" Gerutunya kesal saat tidak melihat sepatunya di dalam rak sepatu. Lalu tak lama ia kembali berlari ke belakang dekat kamar mandi.

Ada sebuah rak disana, terpampang lah sepasang sepatu yang bahkan bisa dibilang usang. Ia pikir sepatu tidak terlalu penting, yang penting adalah bagaimana agar perut tidak kelaparan.

Ia memakai sepatunya cepat, segera berlari keluar flatnya dengan tergesa-gesa. Terkadang ia kesal sendiri saat melihat tangga flat tempat tinggalnya mengapa banyak sekali.

Stela menunggu dengan gelisah di halte bus, ia harus sampai jam 6 lewat 45 menit paling lambat. Sedangkan jarak flatnya ke sekolah lumayan jauh.

"Ck! Mana sih, kok ga lewat? Kan harusnya udah ada jam segini" gumamnya sambil terus melirik jam tangan yang melingkar apik di tangan kanannya.

Tiba-tiba sebuah mobil bewarna silver berhenti di depannya, Stela yang bingung hanya diam menatap mobil itu. Jendela mobil itu terbuka, menampilkan seorang pria dengan kemeja satin hitam ketat yang melekat apik di tubuhnya. Dengan tiga kancing terbuka tentu membuat Stela dan para calon penumpang bus lainnya ternganga melihat ketampanan pria itu.

"K-kak?" Tanya Stela ragu.

"Masuk" katanya datar.

"Hah?" Stela tak mengerti.

"Masuk.Stela" ucapnya penuh tekanan.

>>><<<

"Kamu hampir telat piket hari ini Stela" kata salah satu teman Stela yang juga piket hari ini.

Nafas Stela masih terengah, lalu ia hanya tersenyum canggung. Lalu ia mengambil sapu dan ikut membersihkan kelas hari ini.

"Hai, Stela!" Sapa July yang baru datang, melihat itu Stela mengernyit bingung.

"Loh, aku kira kamu udah dateng dari tadi" ujarnya bingung, July pun sama.

"Engga kok, aku baru dateng dianter sama kak Maxiim tadi" kata July.

"T-terus tadi kenapa-"

"HALLOOO EVERYONE, GOOD MORNING!!" suara melengking khas Aiyla menggema di kelas yang terbilang masih sepi itu.

"Morning too" balas anak-anak kelas.

Aiyla tersenyum saat teman-temannya membalas sapaannya, lalu matanya tak sengaja melihat Stela yang memegang sebuah sapu.
"Yang bersih nyapu nya ya, babu~"

"YAKK!!"

>>><<<

"Ddy?"

"Apa sayang?" Tanyanya tanpa menoleh, ia sibuk memasang dasi.

"Mu aunty~" katanya sambil menunduk.
[Ketemu aunty~]

Ia terdiam, anaknya kini sudah sering menanyakan di mana perempuan yang kemarin bersama adiknya itu. Ia tau bahwa perempuan itu yang menjaga Xan saat anak buahnya ceroboh dengan meninggalkannya sendirian. Tapi jika mereka semakin dekat, hubungannya dengan sang adik malah tambah runyam. Sangat terlihat tatapan mata posesif selalu ditunjukkan oleh Jay kemarin, padahal ia sendiri bisa saja mengambil perempuan itu dari Jay dan menjadikannya sebagai ibu Xan.

Tapi bukan berarti ia akan mencintai perempuan itu, ia hanya akan menjadi ibu pengganti bagi Xan. Itu saja.

"Tapi jika begitu hubungan ku dengan Jay takkan pernah kembali seperti semula" gumamnya, menatap kosong cermin di depannya.

"Ddy?"

Ia tersentak kecil kala melihat sang anak dengan balutan sweater kelinci itu memeluk kakinya, menatap dengan tatapan berbinar. Meminta agar sang Daddy memenuhi keinginannya.

"Eug?" Xan memiringkan kepalanya, berusaha membuat sang Daddy luluh. Ia mengalihkan pandangannya, menghela nafas panjang.

"Oke, kita ketemu aunty tapi enggak sekarang. She's in school, so we'll meet her after school"

Xan terdiam, ia memikirkan apa yang dikatakan daddy-nya itu. Kemudian mengangguk, aunty nya juga kan mau pintar. Seperti dirinya:)

"Ote!"
[Oke!]

🍼🍼🍼

Note:

Ihh~ akhirnya updateeeee🥳

Siapa yang besok baru ujian?
Rin ujian besok, jadi mungkin kedepannya belum bisa update:(
Buku yang isinya nama tokoh seluruh book milik Rin juga ketinggalan, jadi mungkin Rin belum bisa sebut nama ayahnya Xan. Tapi intinya marga ayah Xan itu 'Dexter' sama kaya Xan. Demi Allah Rin lupa nama ayahnya siapa
ಥ╭╮ಥ

Temu aunty! - Xan

By. Pinterest

Mafia Widower Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang