[12] ~ Rivalove

34 3 3
                                    

Proyek majalah edisi II tahun 2021 telah selesai dengan baik dan penjualannya melonjak sebanyak 10% dari edisi pertama. Berkat sang model utama yang sedang naik daun itu, juga banyaknya desain fashion baru yang diluncurkan M&W.Co. Apalagi desain dan layout majalah edisi ini sedikit berbeda dari sebelum-sebelumnya, tim Gio mengambil tema monokrom penuh untuk majalah ini. Semua telah bekerja keras untuk pencapaian ini.

Berkat kenaikan penjualan itu semua tim yang menggarap proyek majalah akhir pekan ini diberikan liburan bersama. Mereka semua akan liburan ke kota Batu dan menginap selama tiga hari dua malam di salah satu villa besar yang jauh dari pemukiman. Para pegawai yang memilihnya karena mereka ingin merasakan liburan di alam yang sebenarnya.

Jumat pagi yang sangat cerah ini mereka yang akan berlibur berkumpul di area parkir gedung M&W.Co. Nadira sudah sangat siap dengan satu tas tenteng dan selempangnya. Gadis itu menunggu kedatangan Gio, dia penasaran pakaian apa yang akan dipakai pria itu, mungkin saja dia mengenakan setelan jas untuk liburan. Nadira akan tertawa paling kencang jika itu terjadi.

Tak lama setelah itu Gio datang dengan mobilnya. Pria itu turun dari mobil, Nadira malah terpukau melihatnya, baru kali ini dia melihat Gio mengenakan hoodie. Pria tampan itu jadi terlihat 10 tahun lebih muda dengan hoodie hijaunya. Bukan hanya Nadira, semua orang yang ada di sana sedang memerhatikan Gio juga, tapi pria itu hanya membalas tatapan Nadira saja. Nadira yang tau itu langsung menyibukkan diri dengan ponselnya dan berpura-pura tidak melihatnya.

 Nadira yang tau itu langsung menyibukkan diri dengan ponselnya dan berpura-pura tidak melihatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ra."

"Iya Pak?" Nadira sok kaget.

"Ganteng gak saya begini?"

Pipi Nadira memanas tiba-tiba. Dalam hati dia berteriak "GANTENG BANGET PAK!", tapi dia gengsi dan malu mengatakannya. Lagipula tanpa pengakuan pun pria itu sudah terlihat tampan dari dulu, apalagi mengenakan hoodie begini.

"Ganteng ya?" Pria itu tersenyum tengil.

"Biasa aja," Nadira berbalik membelakangi Gio.

PAKE SENYUM SEGALA NIH ORANG!

Nadira tidak tahan berlama-lama melihat pria itu, bisa-bisa dia jatuh cinta karena wajah tampannya itu. Dia mulai membentuk benteng baru di hatinya untuk tidak jatuh cinta karena tampang seseorang. Lagipula tipikal wajah seperti Pak Gio itu sesuai standar nasional ketampanan, masih banyak tipe seperti itu di dunia ini.

Nadira terkejut ketika tas tentengnya diambil seseorang dari belakang, siapa lagi kalau bukan Gio. Gadis itu berbalik badan lagi dan melontarkan tatapan penuh tanya.

"Nanti kamu makin menyusut bawa barang berat," ucap pria itu.

Nadira menatapnya tajam dan intens, "Menyusut?! Maksud Bapak saya pendek gitu?!"

Tangan kiri Gio menarik garis dari pundaknya ke kepala Nadira, hasilnya hampir ke ujung kepala Nadira.

"Masih di atas pundak Bapak kok!" Nadira makin kesal pria itu malah membandingkan dengan tingginya. Dia tidak pendek kok, Gio saja yang terlalu tinggi.

My Love is an AhoolWhere stories live. Discover now