BAB 4 : MASIH ADA SAYA DISINI

1.1K 95 3
                                    

"Pertama, dia bukan type saya. Kedua, dia sangat akrab dengan banyak Pria di luar sana yang bahkan saya tidak tau mereka itu siapa. Ketiga, kedua orang tuanya pernah menipu, saya takut jika perusahaan saya juga terlibat. Keempat, Misyela Zeffani ini pernah masuk penjara karna kasus pembunuhan."

"Sebelum acara pertunangan di mulai, saya dengan dia sudah saling kenal dan saling berbincang agar makin akrab. Tetapi, saya sama sekali tidak ada rasa kenyamanan saat didekat nya. Lalu, saya menyampaikan rasa ketidak nyamanan itu pada kedua orang tua saya."

"Kedua orang tua saya sangat mengerti perasaan saya, lalu orang tua saya berusaha mencari tau tentang Keluarga Misyela. Dan akhirnya ketemu, jadi otomatis di batalkan. Lebih jelasnya, saya dengan dia di jodohkan."

"Lalu saya berpikir, saya akan menikahi mu sebagai gantinya. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa membahagiakan mu. Ini juga sebagai tanda permintaan maaf saya kepada mu atas kerjadian kemarin. Jadi, bagaimana?"

"Maukah kamu menikah dengan saya?"

" ....... Pertanyaan gila! Mana mungkin ada orang yang mau nikah sama laki-laki yang udah ngebuat kedua orang tuanya mati! GUE GA AKAN MAU NIKAH MA LO YAA!"

Arhan menghela nafasnya panjang. "Saya ingin menikahi mu karna, saya ingin membahagiakan mu kedepannya. Kamu berhasil membuat saya tertarik dengan mu, kamu wanita yang berani. Kamu satu-satunya orang yang sudah berhasil membentak saya tanpa adanya rasa takut."

"Tempat bahagia mu adalah orang tua kan? Sekarang, saya akan mengganti kan nya. Saya yang akan membahagiakan mu. Menikah lah dengan saya, itupun jika kamu mau. Saya akan memberikan kamu waktu untuk berpikir, kamu harus ada jawaban besok. Dan jawaban itu berada di tangan mu sekarang."

"Di situasi kaya gini, gue bener-bener bingung. Gue .. gue pengen nyusul mereka." ucapku perlahan di akhir kata. Itu membuat Arhan bertanya kepada ku. "Apa?"

"Ngga, itu ngga penting bagi Lo."

"Hngh, baiklah. Selamat malam, tidurlah dengan nyenyak. Sampai jumpa besok."

Ceklek-

Arhan keluar dari kamar yang sekarang aku tiduri. Saat ini, aku malas untuk berpikir, jika aku menikah dengan Arhan .. kemungkinan besar kehidupan ku akan berubah drastis. Namun tetap saja aku akan menolak, aku tidak mungkin menikah dengan orang yang sudah membuat kedua orangtuaku mati.

Aku berharap, aku besok sudah tidak menginap di bumi lagi.

°°°

Pagi - 06.05.

Ceklek-

Arhan masuk kedalam kamar Zora tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Baru saja Arhan masuk melangkahkan kakinya kedalam, Arhan terkejut karna tidak melihat keberadaan Zora di kamar.

"Selamat pag-"

"Di-dimana dia?"

Arhan menjadi sangat panik, sampai-sampai dia memeriksa jendela di kamar itu. Di lihat-lihat lagi, Jendela kamar tetap terkunci dan tertutup rapat. Arhan juga sempat mencari Zora hingga seluruh ruangan rumah. Tetapi hasilnya tetap tidak ketemu. Kali ini, Arhan yakin dia sedang berada di luar rumah.

Akhirnya dia memutuskan untuk keluar dan mencari Zora sampai ketemu.

Saat di keluar rumah, Arhan melihat kearah lautan. Benar, rumah Arhan dekat sekali dengan lautan membuat pemandangan lautan itu terlihat sangat jelas indah nya. Saat ia melihat lautan, Arhan teringat oleh satu perkataan yang Zora katakan semalam.

Nyaman ga sama saya? - PRE ORDERWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu